Akhir Sepak Terjang Residivis Curanmor Tewas Tertembus Timah Panas Polisi

Round Up

Akhir Sepak Terjang Residivis Curanmor Tewas Tertembus Timah Panas Polisi

Hilda Rinanda - detikJatim
Kamis, 14 Nov 2024 09:19 WIB
Residivis curanmor yang ditembak mati saat tiba di kamar mayat
Residivis curanmor yang ditembak mati saat tiba di kamar mayat/Foto: Istimewa
Jakarta -

Sepak terjang residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya berakhir di tangan polisi. Ia tewas usai tubuhnya tertembus timah panas polisi.

Polisi menembak mati residivis curanmor kambuhan itu saat ia berusaha melawan petugas ketika akan dibekuk. Untuk melindungi diri dan melawan petugas, ia membawa senjata bom ikan atau bondet.

Ketika hendak diamankan, ia langsung berupaya melawan petugas dengan melemparkan bondet tersebut. Sehingga, petugas terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur dengan menembak mati karena berusaha melawan saat ditangkap oleh Anggota Tim Jatanras Polda Jatim pada Rabu (13/11/2024) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi dramatis mewarnai upaya penangkapan SO. Selama diintai, SO dibonceng oleh seorang temannya dengan motor matik. Saat petugas akan meringkusnya, SO berupaya melakukan perlawanan.

"Pelaku sudah diintai sejak Selasa (12/11/2024) sore, lalu dibuntuti hingga ruas Jalan Raya Waru Sidoarjo, atau jalanan berkelok mengarah ke Masjid Al-Akbar Surabaya, pada Rabu (13/11/2024) dini hari. Pelaku (SO) berupaya melemparkan satu bom bondet ke arah kendaraan mobil petugas," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, Rabu (13/11/2024).

ADVERTISEMENT

Beruntung, lemparan bom bondet dari SO meleset. Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan.

"Untungnya meleset, sempat meledak di permukaan jalanan. Jumlah bondet tersisa ada 3. Yang 1 butir tidak meledak, dan 2 ada di dalam kantong ini," imbuhnya.

Tak ingin para anggotanya celaka, Jumhur memerintahkan salah satu anggotanya untuk melakukan tindakan tegas terukur. Ia menyebut, 2 letusan pistol dibidik ke arah SO yang sempat terjatuh dari boncengan temannya usai melempar bondet itu.

Meski, rekan SO dapat melarikan diri dari kejaran petugas. Namun, SO dapat dilumpuhkan. "Yang satu berhasil melarikan diri, dia (SO) terjatuh setelah dia lempar bondet, untung kita tindak tegas," ujarnya.

Rupanya, 2 kali tembakan itu tepat sasaran mengenai bagian dada SO. Seketika itu pula SO tewas. "Ada 2 tembakan, kena bagian dada," tuturnya.

Usai dilumpuhkan, jenazah maling mobil itu diangkut menggunakan mobil Suzuki XL7 milik salah satu petugas kepolisian dan tiba di Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya sekitar pukul 03.20 WIB.

Sekitar tiga hingga empat orang anggota kepolisian mengangkat dan memindahkan tubuh pelaku berpostur tubuh kurus dengan posisi terlentang dan masih mengenakan kemeja motif kotak-kotak, bercelana pendek, bersabuk hitam, dan tanpa alas kaki.

Jumhur mengatakan, pria berusia 27 tahun itu merupakan residivis pencurian mobil dan motor yang beraksi di beberapa kabupaten kota se-Jatim. Selama beraksi, ia kerap keluar masuk penjara beberapa kali. Menurutnya, sudah terhitung 3 kali SO keluar masuk penjara.

"Dua kali di antaranya pernah ditangkap oleh Anggota Polda Jatim. Sedangkan, satu kali, ditangkap oleh polres lain di jajaran Polda Jatim," kata Jumhur.

Ia menyebut, pada tahun 2022, SO ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim. Saat itu, SO sempat diekspos di hadapan awak media saat konferensi pers.

Jumhur menyatakan, SO adalah DPO pencurian spesialis mobil dan motor. Ia kerap mempersenjatai diri menggunakan bom ikan atau bondet untuk melawan warga maupun polisi.

"Kami masih cek (detail TKP-nya), dia bekerja (mencuri motor dan mobil) di Mojokerto, Pasuruan, dan Malang," jelasnya.

Meski begitu, Jumhur mengungkapkan telah memerintahkan anggotanya untuk mengembangkan kasus tersebut. Sebab, salah satu rekan SO atau yang menjadi Joki saat SO diburu berhasil kabur.

"Masih kami kejar yang lain, masih kami kembangkan," tutupnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads