Sebanyak 13 orang warga Desa Wadeng, Sidayu, Gresik mendatangi Polres Gresik. Belasan orang itu melaporkan arisan bodong yang telah merugikan 82 orang dengan total kerugian mencapai Rp 1,7 Miliar.
Abdul Rohman salah satu warga mengatakan arisan itu sudah berjalan sejak 2021. Total peserta dalam arisan itu mencapai 142 orang dari berbagai desa yang berbeda di Gresik.
"Ada 142 orang yang ikut. Harusnya Juli 2024 lalu sudah selesai semua, tapi yang belum keluar hanya 82 orang," kata Abdul Rohman kepada detikJatim, Senin (4/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rohman menjelaskan dalam arisan itu setiap orang dikenakan tarif Rp 150 ribu seminggu sekali. Pada setiap Minggu itu setiap anggota akan mendapatkan uang sebesar Rp 21.150.000.
"Bayarnya seminggu sekali. Besarnya 150 ribu, dapatnya itu sekitar 20 jutaan. Kadang 21 jutaan. Ini ada 82 orang yang belum menerima, kerugian total Rp 1,7 M," tambahnya.
Sebenarnya, kata Rohman, warga dan admin arisan itu sudah mengikuti mediasi pada 21 Juli 2024 lalu. Pelaku menjanjikan akan mengembalikan uang para peserta setelah 3 bulan.
"Dari hasil mediasi tersebut, pelaku menjanjikan akan mengembalikan uang warga itu setelah 3 bulan. Harusnya Oktober kemarin," jelasnya.
Namun, karena tak ada iktikad baik dari pelaku, warga yang sudah geram melaporkan kejadian itu ke Polisi. Sebab hingga saat ini pelaku belum mengembalikan uang para korban arisan bodong itu.
"Katanya mau jual rumah, tapi ketika ada pembeli, pelaku ini minta harga tinggi. Jadi gak ada titik temu," pungkasnya.
(dpe/iwd)