Tetangga Kerap Dengar Tangisan Bocah 6 Tahun di Nganjuk yang Disika Bidan

Tetangga Kerap Dengar Tangisan Bocah 6 Tahun di Nganjuk yang Disika Bidan

Sugeng Harianto - detikJatim
Selasa, 08 Okt 2024 20:59 WIB
ilustrasi anak trauma
Ilustrasi (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Nganjuk -

Tetangga kerap mendengar tangisan MNH (6) anak perempuan di Desa Kemlokolegi, Baron, Nganjuk yang jadi korban penyiksaan. Pelaku tak lain adalah orang tua angkatnya, SN yang berprofesi sebagai bidan.

Bahkan selama empat hari berturut-turut tetangga mendengar jeritan dan tangisan anak dari rumah bidan SN. Hal ini disampaikan pelapor, Marmi (50). Marmi adalah ibu angkat pertama korban. Setelah korban lahir di tempat praktik SN, korban diserahkan ke Marmi untuk dirawat. Saat menginjak usia TK, SN meminta korban ke Marmi untuk dirawat.

"Adik saya cerita waktu lewat samping rumah bu bidan sering mendengar jeritan dan tangisan. Lalu saya minta suami ngecek ke rumah bidan ternyata benar. Belum sampai masuk rumah si anak sudah nangis keluar rumah bawa tas (diusir nangis usai dihajar)," kata Marmi kepada detikJatim Selasa (8/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marmi yang rumahnya berjarak 50 meter dari bidan SN, mengaku histeris saat melihat MNH yang dibawa pulang suami dengan kondisi lebam di wajah.

"Saya langsung menjerit ya Allah sambil nangis saat melihat dibawa pulang kondisi sebab rambutnya banyak abu," ucap Marmi.

ADVERTISEMENT

"Meskipun bukan anak saya, tapi saya merawatnya sejak lahir jadi seperti anak sendiri, sedih anak disiksa," imbuh Marmi.

Marmi menambahkan bahwa saat ini MNH tinggal bersamanya untuk dia rawat. MNH yang trauma sempat tidak mau masuk sekolah.

"Kemarin sempat ndak mau masuk sekolah seperti trauma. Tapi alhamdulillah sudah saya rayu akhirnya mau sekolah lagi," tandas Marmi.

Sebelumnya, SN, seorang bidan asal Desa Kemlokolegi, Kecamatan Baron, Nganjuk dilaporkan ke polisi. Penyebabnya, ia kerap menyiksa anak asuhnya yang masih berusia 6 tahun.




(abq/iwd)


Hide Ads