Makanan dan minuman yang telah meracuni jemaah pengajian di Desa Krecek, Kras, Kediri diuji di laboratorium. Dinas Kesehatan Kediri dan BPOM telah turun mengambil sampel dari makanan dan minuman tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Chotib mengatakan petugas BPOM telah mengambil sampel berbagai makanan-minuman kemasan di 10 toko di sekitar toko Tiga Putra pada Kamis (3/10).
"Kita mengambil minimal dari 10 sampel toko yang ada dengan harapan bahwa peredaran snack-snack yang kemarin diduga kedaluwarsa dan lain-lain itu tidak ada yang berada di masyarakat," kata Chotib, Sabtu (5/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri juga mengajak warga masyarakat dan orang tua ikut waspada terhadap jajanan dan makanan minuman yang akan dikonsumsi, baik oleh pribadi maupun anak anak dirumah.
"Kemudian yang kita inginkan adalah menggugah masyarakat untuk untuk ikut waspada terhadap keamanan pangan. Terutama kepada jajanan anak-anak, karena bagaimanapun Dinas Kesehatan , BPOM, kepolisian, dan lain-lain tidak bisa mengawasi peredaran itu setiap hari," pungkas Chatib.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan BPOM telah mengambil sampel snack makanan dan minuman di 10 toko lain di sekitar Toko Grosir Tiga Putra pada Kamis (3/10). Polisi juga telah mengambil sampel di Toko Tiga Putra dan sudah diserahkan ke BPOM.
"BPOM dari Surabaya sudah turun pengecekan langsung ke TKP dan kordinasi dengan Satreskrim Polres Kediri. Beberapa sampel makanan juga telah diserah terimakan dari Satreskrim ke BPOM untuk uji lab," kata Fauzy.
(abq/iwd)