Bojonegoro -
Wajah Dasemi tampak panik saat menanyakan keberadaan Kamirah kepada warga Desa Babad, Kedungadem, Bojonegoro yang ditemuinya. Pasalnya, anak semata wayangnya itu tak pulang dari semalam.
Perempuan paruh baya itu lalu bersama warga dan kepala desa setempat melakukan pencarian. Namun hingga seharian pencarian, hasilnya nihil.
Keberadaan remaja yatim itu akhirnya terkuak setelah seekor anjing peliharaan warga desa setempat tampak mengais-ngais dan terus menggonggong di sebuah tanah lapang di sekitar pematang sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga yang curiga lantas mendekati lokasi tanah tersebut. Dari dalam tanah tampak menyembul sebuah tangan manusia. Meski demikian, warga dan perangkat desa tak ada yang berani menggali.
Karsono, kepala desa setempat lantas melaporkan penemuan itu ke polisi dan segera melakukan penggalian tanah hingga kedalaman 30 cm.
Di situ lah Kamirah akhirnya ditemukan terkubur dengan kondisi penuh luka. Jenazahnya kemudian dievakuasi untuk dilakukan autopsi.
Kabar penemuan mayat Kamirah segera terdengar ke ibunya, Dasemi. Ia tampak syok mendengar kabar tersebut. Sebab, anaknya yang belum menikah itu diketahui selama ini tengah hamil dan usia kandungannya sudah masuk 7 bulan.
Dari hasil pemeriksaan, Kamirah tewas dengan kondisi mengenaskan yakni di bagian kepala terdapat luka bekas pukulan benda tumpul. Polisi lantas melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi.
Tak sulit mengungkap siapa terduga pembunuh Kamirah. Polisi kemudian mengamankan Sudiman, yang masih tetangga Kamirah.
Pria yang telah beristri dan punya anak itu selama ini dikenal dekat dengan Kamirah. Ia bahkan diduga kuat yang menghamili Kamirah. Kabar itu lantas jadi buah bibir warga desa.
Awalnya, Sudiman mengelak membunuh Kamirah, ia bahkan mengaku sempat mencari Kamirah saat dilaporkan hilang oleh orang tuanya. Namun, pengakuan Sudiman itu tak lama. Setelah ditunjukkan bukti, Sudiman akhirnya mengakui perbuatannya.
Di hadapan penyidik juga Sudiman membeberkan bahwa motif pembunuhan tersebut lantaran malu jadi gunjingan warga desa dan tetangganya. Apalagi istrinya, Sumarni juga ikut menanyakan kebenaran rumor tersebut, tapi selalu dibantah.
Sudiman sendiri mengakui memang menjalin asmara dengan Kamirah. Selama menjalin hubungan, Sudiman kerap mengajak Kamirah berhubungan badan di gubuk sawah atau pinggir kali. Biasanya setiap melakukan hubungan intim, Kamirah diberi imbalan uang.
Hingga akhirnya, Kamirah hamil. Gunjingan tetangga dan warga desa pun tak terbendung, istri Sudiman juga mengetahui gunjingan tersebut. Istri Sudiman pun mencak-mencak dan meminta penjelasan. Itu menjadikan Sudiman kalap. Ia lantas merencanakan untuk menghabisi Kamirah.
Pembunuhan yang terjadi pada Maret 2002 itu diawali saat Sudiman bertandang ke rumah Kamirah. Saat berbincang itu lah, Kamirah dibujuk Sudiman untuk berduaan ke persawahan dekat rumah pada malam hari itu. Tanpa curiga, Kamirah mengiyakan ajakan Sudiman.
Keduanya selanjutnya berjalan kaki menyusuri pematang sawah. Saat itu lah Sudiman kemudian mengambil sepotong kayu dan dihantamkan ke kepala Kamirah hingga ambruk. Belum puas, Sudiman lantas mencekik dan menginjak-injak perut Kamirah yang tengah hamil.
Kamirah pun tewas. Untuk menutupi aksi biadabnya, Sudiman pulang dan mengambil cangkul. Jenazah Kamirah kemudian dikubur di sekitar lokasi. Tuntas menghabisi dan menyembunyikan Kamirah, Sudiman lantas pulang.
Atas perbuatannya, Sudiman segera ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke bui. Ia juga dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Crime Story merupakan rubrik khusus yang mengulas kisah kriminal yang pernah terjadi di Jatim. Crime Story tayang setiap Senin dan Jumat. Untuk mengetahui kisah Crime Story lainnya, klik di sini.