Seorang pria ditemukan warga dalam kondisi terkapar penuh darah di Jalan Banyuurip, Surabaya. Pria itu diduga merupakan korban pengeroyokan oleh sekelompok remaja.
Peristiwa pengeroyokan itu terjadi Minggu dini hari pukul 00.00 WIB. Kapolsek Sawahan Kompol Domingos De F Ximenes membenarkan terjadinya peristiwa pengeroyokan itu.
Domingos pun memberikan klarifikasi tentang dugaan warga bahwa pria yang terkapar bersimbah darah itu merupakan korban pembacokan. Pria itu dipukuli sejumlah remaja dengan tangan kosong dan bata ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan dibacok tapi dipukul pakai bata ringan," kata Domingos saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (29/9/2024).
Korban diketahui bernama Amir Soehoed. Pria berusia 55 tahun itu diketahui merupakan warga di Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Domingos menjelaskan Amir mulanya datang ke tambal ban di Jalan Banyuurip Surabaya untuk nongkrong di sekitar TKP. Di sekitar lokasi itu ada sekelompok remaja yang tengah duduk di atas sepeda motor.
"Di sekitar lokasi ada remaja kurang lebih 5 orang yang nongkrong sambil minum alkohol," imbuhnya.
Selanjutnya, Amir dan para pemuda itu saling bertatapan. Seketika itu juga terjadi cekcok dan Amir dianiaya oleh para pemuda itu.
"Mereka saling melihat dan timbul kesalahpahaman antara korban. Mereka saling cekcok mau berkelahi namun tidak terjadi karena dipisah oleh saksi," katanya.
Karena tak terima, Amir pulang ke rumah untuk mengambil sebilah pisau dan kembali ke lokasi. Karena melihat Amir membawa pisau para remaja itu tersulut emosi. Mereka pun mengeroyok Amir.
"Mereka memukul dengan tangan kosong dan ada yang menggunakan bata ringan serta menendang hingga korban terjatuh. Kemudian para remaja itu lari ke Jalan Banyuurip Bawah," jelasnya
Polisi masih mendalami dugaan pengeroyokan ini dan mencari keberadaan para terduga pelaku
"Masih dalam lidik (penyelidikan)," tuturnya.
(dpe/fat)