Seorang anak berinisial AL (17) warga Wonocolo Surabaya menjadi korban pengeroyokan Kamis (5/9). Ironisnya para pelaku juga masih anak-anak.
Ibu korban, Yuliana Hutabarat mengatakan bahwa anaknya menjadi korban pengeroyokan dengan modus diajak temannya melakukan cash on delivery (COD) pengambilan paket.
"Dia (korban) dijemput dua temannya, diajak COD baju katanya. Saya sudah ingatkan agar dia hati-hati. Lalu dia berangkat, tapi saat saya coba telepon sekitar jam 4 sore gak diangkat. Tiba-tiba dia pulang sekitar habis magrib sudah babak belur," ujar Yuliana kepada detikJatim, Senin (9/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuliana mengatakan bahwa anaknya menjadi korban pengeroyokan di sebuah rumah yang berlokasi di sekitar Jalan Siwalankerto Permai.
Salah satu dugaan pemicu kejadian itu antara lain ada permasalahan antara anak-anak tersebut di lingkungan sekolah. Sehingga timbul kesalahpahaman dalam pertemanannya.
"Di sebuah rumah itu sudah berjejer orang. Anakku disuruh masuk. Dia itu setengah dipaksa. Katanya diminta buat verifikasi. Saat dia masuk lalu duduk dan dipukuli sekitar 7 orang katanya," jelas Yuliana.
Saat itu korban juga sempat dibawa ke sebuah lapangan di lokasi lainnya. Di sana korban sempat dipukuli lagi. Setelah itu datanglah teman-teman lain untuk menolong dan mengantarnya kembali pulang ke rumah.
"Anak saya posisinya babak belur, lebam di beberapa bagian. Sudah visum dan CT Scan juga, sempat ada diagnosa dokter gegar otak ringan, tapi sudah diberikan pengobatan. Dia juga trauma takut bersekolah," tuturnya.
Usai kejadian itu, korban didampingi ibunya pun membuat laporan di Polsek Wonocolo.
Sementara itu Kapolsek Wonocolo Kompol M. Soleh mengatakan bahwa kasus ini tengah dalam penanganan. Saat ini pihaknya sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka.
"(Tersangka) anak-anak. Mereka menjalani proses hukum penyidikan anak dan rencananya besok kita titipkan ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Anak karena mereka masih di bawah umur dan akan dilakukan upaya lanjutan," kata Soleh.
(abq/iwd)