Sebelumnya seorang pria mengaku dari Jakarta, pemilik akun Google Billy Gusteau, membuat review menyudutkan usaha baru kuliner ceker pedas milik pria bernama lengkap Amrizal Nuril Abdi.
King Abdi secara resmi membuat laporan resmi ke Satreskrim Polresta Malang Kota, Jumat (26/9/2024). King Abdi menceritakan, awalnya ada salah satu pemilik akun berkunjung ke tempat usahanya, Jumat (20/9/2024), sekitar pukul 19.45 WIB.
"Kemudian pesan makanan, dan seperti belum dimakan langsung memaki karyawan saya," ungkap King Abdi kepada wartawan, Sabtu (28/9/2024).
King Abdi mengaku terkejut saat muncul ulasan negatif di Google Review resto miliknya. Dalam ulasan yang ditulis oleh akun Billy Gusteau tersebut, mencaci makanan yang disajikan di resto tersebut.
Dalam ulasannya, pria tersebut juga menyertakan penilaian bintang satu berikutnya ulasannya.
"Jauh2 datang dari Jakarta katanya di Malang ada kulineran brandingan mantan master chef yang datang sayap air yg ungkepannya disajikan juga katanya sayap dan ceker rempah? dimana rempah2nya? cocok buat makanan anjing," tulis pria tersebut dalam komentarnya.
Masih dalam ulasan tersebut tertulis juga sajian menu makanan banyak mengandung kolagen tinggi. Selain makanan yang dikonsumsi kurang inovatif.
"Padahal kepala ceker sayap ayam kandungan kolagennya tinggi. Makanan kurang inovatif rasa gak karuan cuma menang branding. Pembohongan publik dati segi rasa. Gak semua makanan viral itu enak, t*lek ayam klo di tepungin klo branding mantan chef enak juga ya???," katanya lagi.
"Kami mencoba melakukan klarifikasi. Kami berhasil mendapatkan akun media sosial terduga pelaku pencemaran nama baik melalui ITE ini. Saat kami kirim direct message (DM), tidak ada tanggapan. Kami memberi waktu 2Γ24 jam, untuk kami dan dia klarifikasi," ujar King Abdi merespons ulasan tersebut.
Kendati demikian, seluruh pesan itu tak digubris. Namun tiba-tiba, Senin (23/9/2024) datang beberapa orang yang mengaku teman dan kuasa hukum pengunggah ulasan tersebut.
Mereka datang menyampaikan permohonan maaf dan menyodorkan sebuah surat permintaan maaf.
"Jelas ini kami tolak. Kenapa dia tidak datang sendiri dan menyampaikan ke kami. Tetapi justru membawa kuasa hukum, ngakunya sedang sakit. Karena tidak ada itikad baik, maka kami membuat laporan ke Satreskrim Polresta Malang Kota, juga sekaligus sebagai warga negara taat hukum," jelasnya.
Sebelum melapor, Abdi dan teman-temannya juga sudah melakukan penelusuran. Dan ternyata bukan hanya Abdi saja yang menjadi korban. Rumah makan Cow Cow Steak yang masih satu area sama usaha milik Abdi, juga jadi sasaran ulah pelaku.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Gusti Agung Ananta Pratama membenarkan adanya laporan dari King Abdi tersebut.
"Iya benar, saat ini masih dalam proses penyelidikan," tegas Gusti dikonfirmasi terpisah.
(mua/fat)