Detik-detik Wanita Baju Pink Dibunuh Lalu Mayat Dibuang di Pacet

Detik-detik Wanita Baju Pink Dibunuh Lalu Mayat Dibuang di Pacet

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 26 Sep 2024 22:01 WIB
Dedi Abdullah, pembunuh Anyk Mariyanni yang ditemukan di hutan Mojokerto
Dedi Abdullah, pembunuh Anyk Mariyanni yang ditemukan di hutan Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Dedi Abdullah (36), pelaku pembunuhan Anyk Mariyanni (37) yang dibuang ke hutan di Mojokerto telah ditangkap. Berikut kronologi pembunuhan yang dilakukan pria asal Brebes, Jateng itu.

Dedi berniat merampok korban sejak Selasa (10/9). Rencananya dimulai dengan memesan pelat nomor kendaraan palsu, yakni B 2557 KOM. Selanjutnya ia janjian bertemu dengan korban, Anyk pada Kamis (12/9) malam untuk memadu kasih.

Dedi bertolak dari kosnya di Tulungagung dengan naik taksi online. Ia bertemu Anyk di Alun-alun Kediri sekitar pukul 21.00 WIB. Selanjutnya, tersangka mengajak korban jalan ke Jombang mengendarai mobil Suzuki Baleno milik korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama dalam perjalanan, mobil yang ditumpangi mereka kemudian berhenti di Jalan Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan/Kabupaten Jombang sekitar pukul 23.00 WIB. Tersangka lebih dulu memukul wajah korban dengan tangan kanannya.

Kemudian Dedi membekap wajah Anyk dengan bantal yang ada di dalam mobil korban. Tidak hanya itu, tersangka juga mencekik leher korban dengan kedua tangannya. Sehingga ibu 3 anak itu lemas. Barulah ia mengganti pelat nomor mobil korban dengan pelat nomor palsu. Dedi kembali mengeksekusi korban di kawasan Pacet, Mojokerto.

ADVERTISEMENT

"Lokasi eksekusi awalnya di Jombang, tapi korban baru pingsan. Mendekati jalur Sendi (Pacet), pelaku memastikan korban sudah tidak bernyawa. Hasil visum ada patahan di leher karena dicekik terlalu keras," jelas Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).

Setelah memastikan Anyk tewas, Dedi membuang jasadnya di hutan pinggir jalur Mojokerto-Kota Batu. Tepatnya di Dusun Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto pada Jumat (13/9) sekitar pukul 03.11 WIB.

Ia lantas membawa kabur mobil Suzuki Baleno warna abu-abu, 1 ponsel pintar, 1 jam tangan merek Alexander Christie, 3 cincin emas, serta uang dan 2 kartu ATM BRI milik Anyk.

Dedi langsung kabur menghindari kejaran polisi menggunakan mobil korban. Sesuai rekaman CCTV, ia kabur ke Kota Batu, Malang, Surabaya, lalu ke Sragen, Jateng. Tersangka meninggalkan mobil korban di pinggir jalan Kecamatan Sumberlawang, Sragen sekitar pukul 14.30 WIB.

"Mobil korban ditinggal di tepi jalan karena pelaku takut ditangkap polisi," ungkap Ihram.

Dari Sragen, Dedi kabur dengan menumpang truk trailer. Ketika melintas di Semarang, Jateng, ia membuang kunci mobil korban. Ia turun dari truk di Desa/Kecamatan Godong, Purwodadi, Jateng. Dari situ, tersangka kabur ke Riau naik bus.

Ia bersembunyi di gubuk yang terletak di perkebunan kelapa sawit masuk Desa Sungaidaun, Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir, Riau.

Mayat korban kemudian ditemukan personel Tahura R Soerjo, Suyitno pada Jumat (13/9) sekitar pukul 08.54 WIB. Saat ditemukan, korban mengenakan kemeja pink. Dedi akhirnya diringkus tim dari Unit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto pada Selasa (24/9) sekitar pukul 21.00 WIB.

"Tim Bunuh Culik Polres Mojokerto yang dipimpin Kasat Reskrim mengejar pelaku. Karena sudah kami dapatkan sidik jarinya, identitas dan alamatnya, rekaman 8 CCTV pergerakan pelaku. Kami tangkap pelaku di kebun sawit, dia sembunyi di sebuah gubuk," ujar Ihram.

Timah panas polisi bersarang di betis kaki kanan Dedi. Karena ia melawan saat ditangkap. Akibat perbuatannya, ia harus mendekam di Rutan Polres Mojokerto. Tersangka dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan pasal 365 ayat (3) KUHP tentang Perampokan yang Menyebabkan Korban Tewas.

Dedi kenal dengan korban, Anyk Mariyanni (37) melalui medsos sejak Maret 2024. Warga Desa Sisalam, Wanasari, Brebes, Jateng ini mengaku sebagai bos bawang merah untuk memikat hati korban. Padahal, ia pengangguran yang kos di Tulungagung.

Selain itu, Dedi berstatus duda dengan 2 anak. Sedangkan Anyk mempunyai suami dan 3 anak. Sang suami, Suherman bekerja di perusahaan tambang emas di Batam, Kepulauan Riau. Meski begitu, Dedi dan Anyk nekat menjalin hubungan asmara gelap.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads