Terungkap, Pembunuh Wanita Baju Pink di Mojokerto Selingkuhan Korban

Terungkap, Pembunuh Wanita Baju Pink di Mojokerto Selingkuhan Korban

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 26 Sep 2024 19:05 WIB
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto saat jumpa pers bersama tersangka (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Pembunuh wanita berkemeja pink yang mayatnya dibuang di hutan Mojokerto ternyata selingkuhan korban. Tersangka adalah Dedi Abdullah (36). Ia mengaku sebagai bos bawang merah untuk memikat hati korban.

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan, Dedi kenal dengan Anyk Mariyanni (37) melalui media sosial sejak Maret 2024. Sedangkan korban merupakan sales promotion girl (SPG).

Ibu 3 anak asal Dusun Banjarjo, Desa Besuk, Gurah, Kabupaten Kediri itu masih bersuami. Sang suami, Suherman bekerja di perusahaan tambang emas di Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan pelaku berstatus duda dengan 2 anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku saling kenal melalui medsos. Kemudian berkomunikasi dan layaknya seorang wanita memadu kasih dalam peluh asmara," terangnya saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Kamis (26/9/2024).

Pada malam pembunuhan, Kamis (12/9), Dedi dan Anyk bertemu untuk memadu kasih. Pria asal Desa Sisalam, Wanasari, Brebes, Jateng ini kos di Tulungagung. Ia menumpang ojek mobil online dari tempat kosnya untuk menemui korban di Alun-alun Kediri sekitar pukul 21.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Mereka janjian untuk memadu kasih, tapi berujung nauzubillahi minzalik (pembunuhan) seperti yang kita rilis saat ini," jelas Ihram.

Dedi pun mengakui hubungan gelapnya dengan Anyk berstatus teman tapi mesra. Ia berdalih belum pernah berhubungan intim dengan korban. Namun, hubungannya berlangsung hampir satu tahun. Untuk memikat korban, ia mengaku sebagai bos bawang merah.

"Saya bekerja di bawangan, bos bawang merah, kenyataannya pengangguran," ujar Dedi.

Dedi membuang mayat Anyk di hutan pinggir jalur Mojokerto-Kota Batu. Tepatnya di Tahura R Soerjo, Dusun Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto. Mayat korban pertama kali ditemukan personel Tahura R Soerjo, Suyitno pada Jumat (13/9) sekitar pukul 08.54 WIB. Saat itu, ia patroli rutin, lalu berhenti di lokasi sambil memotret burung.

Polisi memastikan hutan ini hanya menjadi tempat pelaku membuang mayat korban. Kondisi mayat tergeletak di hutan pinggir jalan. Korban memakai kemeja lengan panjang warna pink, celana panjang warna hitam, serta jilbab warna putih kombinasi biru dan pink dengan motif bunga.

Jenazah korban telah diautopsi di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo. Hasilnya, Anyk dipastikan tewas karena mati lemas atau kekurangan oksigen. Polisi masih menyelidiki penyebab korban mati lemas karena dibekap atau dicekik oleh pelaku.




(abq/iwd)


Hide Ads