.webp)
Pembina pramuka salah satu SD Negeri di Sukomanunggal yang melakukan pencabulan terhadap siswinya saat Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Iya, sudah (ditetapkan tersangka) sejak Senin (16/9)," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto saat dikonfirmasi, Selasa (17/9/2024).
Dari pemeriksaan sementara yang telah dilakukan, polisi menyebut bahwa korban pencabulan oleh pembina pramuka tersebut diduga lebih dari satu orang. Namun polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait motif dari pembina pramuka itu dalam kasus pencabulan ini. "Masih didalami," tandas Aris.
Diberitakan sebelumnya, oknum pembina pramuka SD Negeri yang berlokasi di kawasan Sukomanunggal diduga melakukan pencabulan terhadap siswinya. Mirisnya hal itu dilakukan di sekolah saat kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa).
Kapolsek Sukomanunggal Kompol Zainur Rofik mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penangkapkan pada oknum pembina pramuka berinisial Z itu pada Sabtu (14/9).
Namun karea korbannya masih di bawah umur, permasalahan ini dilimpahkan ke Unit PPA Polrestabes Surabaya.
"Iya informasi (lebih dari satu orang) jumlah (korbannya) mungkin bisa bertambah. Sekarang masih dalam penanganan Unit PPA Polrestabes Surabaya," ujar Zainur saat dihubungi detikJatim, Minggu (15/9/2024).
Pembina pramuka salah satu SD Negeri di Sukomanunggal yang melakukan pencabulan terhadap siswinya saat Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi akhirnya menetapkan pembina Pramuka yang mencabuli siswanya saat perkemahan. Kini polisi masih mendalami karena diduga ada korban lain.
(fat/iwd)
