5 Fakta Pilu Siswi SD di Surabaya Dicabuli Pembina Pramuka Saat Perjusa

5 Fakta Pilu Siswi SD di Surabaya Dicabuli Pembina Pramuka Saat Perjusa

Hilda Rinanda - detikJatim
Senin, 16 Sep 2024 09:50 WIB
Pembina Pramuka pelaku pencabulan siswinya di Surabaya saat ditangkap
Pembina Pramuka yang Cabuli Siswinya diamankan/Foto: Dok. Istimewa
Surabaya -

Nasih pilu menimpa siswi SD Negeri di Kecamatan Sukomanunggal Surabaya. Sejumlah murid dikabarkan menjadi korban pencabulan pembina pramuka.

Kasus ini tengah menjadi atensi polisi. Sedangkan pelaku saat ini sudah diamankan.

Berikut 5 Fakta Pilu Siswi SD di Surabaya Dicabuli Pembina Pramuka Saat Perjusa:

1. Pencabulan Dilakukan di Sekolah Saat Perjusa

Pelaku disebut berinisial Z. Ia diduga melakukan pencabulan saat kegiatan perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) tanggal 13-14 September.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mirisnya, lokasi perkemahan ini di digelar di lingkungan sekolah.

2. Beredar Video Pelaku Diamankan

Peristiwa ini juga ramai menjadi perbincangan di media sosial WhatsApp. Ini setelah beredar video penangkapan oknum pembina pramuka tersebut pada Sabtu (14/9/2024).

ADVERTISEMENT

Saat diamankan polisi, pelaku tampak menggunakan kaus putih dan celana panjang hijau. Ia dibawa petugas menggunakan mobil patroli Unit Lantas Polsek Sukomanunggal.

3. Ditangani PPA Polrestabes Surabaya

Kapolsek Sukomanunggal Kompol Zainur Rofik mengatakan, kasus pencabulan anak itu kini telah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.

"Sekarang masih dalam penanganan Unit PPA Polrestabes Surabaya," ujar Zainur.

4. Polisi Benarkan Pelaku Sudah Ditangkap

Kanit Perlindungan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Nainggolan membenarkan penangkapan pelaku. Namun, ia enggan berkomentar lebih lanjut.

"Nanti disampaikan oleh kasatreskrim," tandas Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Nainggolan.

5. Korban Lebih dari 1

Mirisnya, Korban ternyata lebih dari satu siswa. Polisi menduga, masih ada korban lainnya.

"Iya informasinya (Korban lebih dari satu orang) jumlah (korbannya) mungkin bisa bertambah," beber Zainur.




(abq/hil)


Hide Ads