Kasus 3 Pelajar di Kota Malang Curi Kotak Amal Masjid Berakhir Damai

Kasus 3 Pelajar di Kota Malang Curi Kotak Amal Masjid Berakhir Damai

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Rabu, 04 Sep 2024 03:01 WIB
Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo.
Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Malang -

Kasus pencurian kotak amal di Masjid Asy-Syuura, Jalan Pisang Kipas Dalam, Kelurahan Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang oleh 3 pelajar telah dimediasi. Persoalan itu telah diselesaikan secara damai.

Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo mengatakan mediasi dilakukan Senin (2/9) kemarin. Dalam mediasi itu pihak pengurus masjid turut hadir, demikian juga keluarga pelajar yang mencuri kotak amal, RW, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas setempat.

"Sudah dilakukan mediasi oleh ketua RW setempat didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Anak-anak itu dikembalikan kepada orang tua," ujarnya kepada wartawan di Polsek Lowokwaru, Selasa (3/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka (para orang tua) juga diminta membuat surat pernyataan agar lebih memperhatikan dan membina anak-anaknya. Kotak amal dan isinya sudah dikembalikan juga kepada pengurus masjid," sambungnya.

Total ada 3 pelajar yang terlibat pencurian kotak amal masjid Asy-Syuura. Tiga pelajar tersebut berinisial TG dan DN yang merupakan pelajar kelas 7 SMP, dan VL siswa kelas 5 SD.

ADVERTISEMENT

Anton menyampaikan bahwa ketiga anak itu tidak memiliki niat untuk melakukan aksi pencurian. Mereka mencuri kotak amal masjid itu hanya sekedar iseng belaka.

"Awalnya mereka bergurau dan menyampaikan bahwa kotak amal ini cukup di dalam tas ransel yang dibawa dan akhirnya dibawa ke rumah salah satu pelaku dan kemudian dibuka lalu isinya dibagi-bagi buat jajan," katanya.

Peristiwa itu diketahui Sabtu (31/8) dini sekitar pukul 02.00 WIB saat Takmir Masjid Asy-Syuura, Supratman (21) datang ke masjid. Saat itu dia melihat 1 kotak amal berukuran kecil di beranda hilang, tersisa 2 kotak amal ukuran besar.

"Kotak amalnya ada 3. Ukuran besar 2 dan 1 lagi kecil. Nah pas saya datang di masjid itu ternyata yang kecil nggak ada. Sudah saya cari ke setiap sudut masjid," ujarnya, Senin (2/9/2024).

Karena dicari tidak ketemu, Supratman memutuskan memeriksa rekaman CCTV masjid. Ketahuan bahwa kotak amal itu dicuri oleh tiga pelajar pada Jumat (30/8) sekitar pukul 13.35 WIB.

Dalam rekaman CCTV itu terlihat 3 pelajar itu duduk santai di beranda masjid sambil memakan jajan. Tidak berselang lama mereka mulai melancarkan aksinya.

"Dari CCTV terlihat satu bocah pakai seragam pramuka bawa tas ransel berjaga di luar. Dua bocah lainnya, salah satunya juga berpakaian seragam pramuka membawa tas ransel berada di dalam," katanya.

Setelah kondisi dirasa aman, kata Supratman, bocah yang tidak memakai seragam langsung mengambil kotak amal dan memasukkannya ke dalam tas ransel miliknya. Setelah itu ketiganya pergi.

Mengetahui jika kotak amal itu dicuri, Supratman bersama pengurus masjid mengunggah rekaman CCTV itu. Tidak lama setelah itu ada sejumlah masyarakat yang mengenali pelaku.

"Setelah mengetahui identitas pelaku. Kami didampingi pihak ketua RT setempat mendatangi rumah pelaku dan ketiganya mengakui mengambil kotak amal itu," ungkapnya.

"Untuk kotak amalnya telah kami temukan dalam kondisi kosong. Kotak amal itu disembunyikan salah satu pelaku. Kata anak-anak itu isi kotak amalnya lebih dari Rp 100 ribu," ujarnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads