Adik di Gresik yang Bacok Kakak gegara Warisan Diserahkan ke Polisi

Adik di Gresik yang Bacok Kakak gegara Warisan Diserahkan ke Polisi

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Jumat, 23 Agu 2024 20:37 WIB
Lokasi adik bacok kakak di Gresik yang berjarak 20 meter dari rumah korban
Lokasi adik bacok kakak di Gresik yang berjarak 20 meter dari rumah korban (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Seorang warga Desa Lebanisuko, Wringinanom, Gresik, berinisial KA, membacok kakaknya, US (52) hingga tewas. Pria 42 tahun itu kini diamankan Polsek Wringinanom setelah diserahkan oleh Kepala Desa Lebanisuko.

Informasi yang dihimpun, korban ditebas oleh adiknya di jalan yang tak jauh dari rumahnya, yakni hanya berjarak hanya 20 meter dari rumah korban.

Keduanya merupakan kakak beradik dari delapan bersaudara. Korban merupakan anak pertama, sedangkan pelaku adik ketiga korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa Lebanisuko Mustofa mengatakan, ia tidak mengetahui pasti penyebab peristiwa berdarah tersebut. Namun, ia menegaskan, kejadian itu bukan carok, melainkan pembacokan.

"Bukan carok. Karena korban tidak membawa pisau. Dari informasi yang saya terima dari warga, pelaku langsung mendatangi korban yang sedang berjalan dan langsung membacoknya," kata Mustofa kepada detikJatim, Jumat (23/8/2024).

ADVERTISEMENT

Mustofa menambahkan selama ini pihaknya tidak mengetahui pasti apa yang membuat KA gelap mata hingga tega membacok kakaknya tersebut. Sebab, setelah menikah, pelaku tak lagi berdomisili di Lebanisuko.

"Kalau selama ini setahu saya tidak ada pertengkaran. Karena pelakunya itu sudah lama tidak menetap di sini (Lebanisuko) setelah menikah. Tapi memang keluarga di sini jadi kadang pulang ya seminggu sekali kadang dua minggu sekali," tambahnya.

Mustofa mengaku kaget setelah mendapat informasi pembacokan tersebut. Ia pun meminta perangkat desa untuk mengamankan pelaku ke Polsek Wringinanom agar tidak memperkeruh suasana.

"Mendapat informasi itu, pelaku langsung kita amankan dan kita serahkan ke Polsek Wringinanom. Karena kita takut keluarga korban lainnya tidak terima atau mencegah hal-hal yang tidak diinginkan lainnya," tuturnya.

Selain itu, lanjut Mustofa, pihaknya juga memberikan pengertian kepada anak pertama korban. Sebab, ia tak ingin peristiwa ini menjadikan putra korban memiliki dendam kepada pamannya yang sudah membacok ayahnya hingga tewas.

"Sudah kita berikan pemahaman, dan alhamdulillah bisa legowo dan menganggap ini takdir. Terutama, pelaku juga sudah mendapatkan hukuman dari pihak kepolisian," pungkasnya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads