Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya yang merupakan penyandang tunadaksa akibat polio yang menyerang kakinya itu pun memutuskan membawa motornya saat bekerja.
Pagi itu Siti bermaksud membersihkan tong sampah di trotoar dekat gerbang timur Balai Kota Surabaya, tidak jauh dari rumah dinas wali kota di Jalan Sedap Malam. Saat itulah 4 orang pria berboncengan 2 motor mendatangi dirinya.
Para begal biadab itu tak peduli dengan keadaan fisik Siti. Padahal Siti sudah memohon agar dirinya tidak dijadikan sasaran karena selain keadaan fisiknya, keadaan ekonominya pun bukan 'orang berada'.
Detik-detik Pegawai Disabilitas Dibegal di Balai Kota Surabaya
Bawa Motor Saat Bekerja
Saat itu pukul 03.23 WIB. Siti melihat situasi di sekitar Balai Kota Surabaya masih sepi. Bahkan tidak ada satu pun petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi tersebut. Karena itu dia memutuskan untuk tidak memarkir motornya di dalam balai kota.
Tapi keputusannya membawa serta motornya saat dirinya bekerja membersihkan tong sampah, juga menyapu trotoar sisi luar balai kota itu tidak menghindarkan dirinya dari aksi kejahatan.
"Saat itu saya sedang bersihkan tong sampah, motornya saya bawa. Mau saya parkir tidak ada petugas Satpol, saya rasa nggak aman. Motor saya bawa," kata Siti Alifah kepada detikJatim, Rabu (14/8/2024).
Berdasarkan rekaman CCTV, Siti memang terlihat sempat mondar-mandir di sekitar gerbang timur Balai Kota. Terlihat seperti mencari petugas Satpol PP. Tapi akhirnya dia membawa serta motornya di atas trotoar.
Didatangi 4 Orang Begal
Sekitar 3 menit kemudian, yakni pukul 03.26 WIB, 4 orang berboncengan 2 motor sempat melintas di atas trotoar dari arah selatan, dari arah kediaman wali kota melewati Siti yang sedang bekerja membersihkan sampah.
Mengetahui Siti sedang sendirian dan situasi sedang sepi, keempat orang itu berbalik arah kembali mendekati Siti. Saat itulah perampasan terjadi. Siti mengaku sempat ditodong celurit oleh salah satu tersangka.
"Yang bawa celurit itu motornya di atas trotoar. Yang merampas motor pakai sepeda Satria posisinya di bawah (trotoar). Orangnya (badannya) besar-besar," ungkap Siti.
"Ayo ikut-ikut. Yang depan mengancam. Yang belakang yang merampas motor saya. Akhirnya yang belakang naik ke motor saya langsung digas. Beruntung saya segera turun," sambungnya.
Korban Sudah Bilang Dirinya Cacat
Dalam rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian itu, Siti terlihat sempat berdialog dengan para pelaku. Warga Jalan Panjang Jiwo Surabaya yang motor Honda BeAT L 6601 LQ miliknya dirampas itu mengaku sudah menyampaikan kepada para begal itu agar tidak menjadikan dirinya sasaran.
"Aku tadi sampai ngomong ngene, aku ojok diganggu opo o, aku iki kerjo tolong (saya tadi sempat ngomong begini, aku jangan diganggu dong. Aku ini bekerja, tolong)," ujar Siti menirukan apa yang dia sampaikan kepada para begal biadab itu.
"Ojok aku mas, aku wong gak nduwe. Aku iki wong cacat, sampean mentolo karo aku (Jangan aku mas, aku orang nggak punya. Saya ini orang cacat. Kamu tega sama saya). Saya gemetar," ungkap Siti menceritakan peristiwa yang dia alami Rabu pagi itu.
Siti tak mengira para pelaku yang sempat melewati dirinya saat berboncengan naik motor di atas trotoar adalah para begal motor. Menurut Siti, mereka berpakaian rapi.
Siti Lapor Polisi Saat Masih Syok
Atas kejadian tersebut, sekitar pukul 04.00 WIB, Siti melaporkan kejadian ini ke SPKT Polsek Genteng. Namun, saat datang ke SPKT, Siti sempat disarankan untuk pulang karena masih dalam kondisi syok.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Siti kembali ke Polse Genteng untuk melaporkan kejadian pembegalan yang dia alami di SPKT. Pihak kepolisian telah menerima laporannya.
Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Harsya membenarkan bahwa laporan tentang kejadian perampasan motor milik petugas kebersihan Pemkot Surabaya itu sudah diterima. Dia langsung memerintahkan penyelidikan.
"Iya sudah laporan. Langsung proses lidik. Cek TKP mencari saksi-saksi, semoga saja ada petunjuk," ujar Harsya.
(dpe/iwd)