Kejinya Begal Rampas Motor Petugas Kebersihan Disabilitas di Surabaya

Round Up

Kejinya Begal Rampas Motor Petugas Kebersihan Disabilitas di Surabaya

Hilda Rinanda - detikJatim
Kamis, 15 Agu 2024 09:55 WIB
Lokasi petugas kebersihan penyandang disabilitas dibegal di kawasan Balai Kota Surabaya
Lokasi petugas kebersihan penyandang disabilitas dibegal di kawasan Balai Kota Surabaya (Foto: Deny Prastyo/detikJatim)
Surabaya -

Entah di mana hati nurani komplotan begal di Surabaya ini. Mereka tega membegal motor petugas kebersihan penyandang disabilitas. Mereka juga sempat mengancam korban dengan celurit.

Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya ini dibegal saat tengah bekerja di kawasan Balai Kota Surabaya atau di Jalan Sedap Malam. Korban bernama Siti Alifah (48), warga Panjang Jiwo ini tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan peristiwa yang dialaminya.

Siti mengaku sudah memohon pada para pelaku agar tak merampas motornya. Namun, rintihan hatinya seolah tak digubris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti mengatakan, saat kejadian ia membawa motor Honda BeAT bernopol L 6601 LQ. Saat itu, ia tengah membersihkan bak sampah di sekitar Balai Kota Surabaya, Rabu (14/8/2024) sekitar pukul 03.55 WIB.

ADVERTISEMENT

Kemudian, ia didatangi empat pelaku yang menggunakan dua motor. Siti sempat berdialog dan memohon agar para pelaku tak membegalnya.

"Aku tadi sampai ngomong ngene, aku ojok diganggu opo o, aku iki kerjo tolong. Ojok aku mas, aku wong gak nduwe. Aku iki wong cacat, sampean mentolo karo aku, saya gemetar, (saya tadi sempat ngomong begini, aku jangan diganggu dong. Aku ini bekerja, tolong. Jangan aku mas, aku orang nggak punya. Saya ini orang cacat. Kamu tega sama saya)," ungkap Siti sambil menyeka air matanya, Rabu (15/8/2024).

Para pelaku pun tidak menghiraukan. Mereka justru mengeluarkan celurit dan menodongkannya pada Situ.

"Ayo ikut-ikut. Yang depan mengancam. Yang belakang yang merampas motor saya. Akhirnya yang belakang naik ke motor saya langsung digas. Beruntung saya segera turun," ungkap Siti menirukan perkataan pelaku.

Saat kejadian, Siti memang tak memarkir motornya di tempat parkir pinggir jalan yang disediakan. Sebab, saat itu, lokasi tersebut sepi.

"Saat itu saya sedang bersihkan tong sampah, motornya saya bawa. Mau saya parkir tidak ada petugas Satpol, saya rasa nggak aman. Motor saya bawa," kata Siti.

Siti menjelaskan, alasan lain membawa motornya saat bekerja, lantaran kondisi kakinya sudah tidak memungkinkan untuk berjalan jauh.

Siti masih mengingat jumlah pelaku sebanyak empat orang. Dua di antaranya sebagai joki dan dua sebagai eksekutor.

"Yang bawa celurit itu motornya di atas trotoar. Yang merampas motor pakai sepeda Satria posisinya di bawah (trotoar). Orangnya (badannya) besar-besar," ungkap Siti.

Siti awalnya tak mengira pelaku merupakan begal motor. Sebab mereka berpakaian rapi.

Atas kejadian tersebut, sekitar pukul 04.00 WIB, Siti melaporkan kejadian ini ke SPKT Polsek Genteng. Namun, saat datang ke SPKT, Siti sempat disarankan untuk pulang, lantaran masih dalam kondisi syok. Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB, Siti kembali lagi ke SPKT untuk melaporkan kejadian begal tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Harsya membenarkan laporan korban.

"Iya sudah laporan. Langsung proses lidik. Cek TKP mencari saksi-saksi, semoga saja ada petunjuk," ujar Harsya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads