Petugas Kebersihan Penyandang Disabilitas Dibegal di Balai Kota Surabaya

Petugas Kebersihan Penyandang Disabilitas Dibegal di Balai Kota Surabaya

Deny Prastyo - detikJatim
Rabu, 14 Agu 2024 14:36 WIB
Lokasi petugas kebersihan penyandang disabilitas dibegal di kawasan Balai Kota Surabaya
Lokasi petugas kebersihan penyandang disabilitas dibegal di kawasan Balai Kota Surabaya (Foto: Deny Prastyo/detikJatim)
Surabaya -

Nasib pilu menimpa seorang petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya. Perempuan penyandang disabilitas ini menjadi korban begal di kawasan Balai Kota Surabaya atau di Jalan Sedap Malam. Korban sempat diancam celurit saat pelaku merampas motornya.

Korban yang bernama Siti Alifah (48), warga Panjang Jiwo ini tak kuasa menahan air mata saat menceritakan peristiwa yang dialaminya.

Siti mengatakan ia membawa motor Honda BeAT bernopol L 6601 LQ saat tengah membersihkan bak sampah di sekitar Balai Kota Surabaya, Rabu (14/8/2024) sekitar pukul 03.55 WIB. Kemudian, ia didatangi empat pelaku yang menggunakan dua motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu saya sedang bersihkan tong sampah, motornya saya bawa. Mau saya parkir tidak ada petugas Satpol, saya rasa nggak aman. Motor saya bawa," kata Siti Alifah kepada detikJatim, Rabu (14/8/2024).

Siti menjelaskan alasan membawa motornya saat bekerja, lantaran kondisi kakinya sudah tidak memungkinkan untuk berjalan jauh.

ADVERTISEMENT

"Aku tadi sampai ngomong ngene, aku ojok diganggu opo o, aku iki kerjo tolong. Ojok aku mas, aku wong gak nduwe. Aku iki wong cacat, sampean mentolo karo aku, saya gemetar, (saya tadi sempat ngomong begini, aku jangan diganggu dong. Aku ini bekerja, tolong. Jangan aku mas, aku orang nggak punya. Saya ini orang cacat. Kamu tega sama saya)," ungkap Siti menceritakan saat peristiwa tadi pagi.

Siti sempat berdialog dengan para pelaku begal. Para pelaku pun tidak menghiraukan dan mengeluarkan celurit dan menodongkannya ke korban.

"Ayo ikut-ikut. Yang depan mengancam. Yang belakang yang merampas motor saya. Akhirnya yang belakang naik ke motor saya langsung digas. Beruntung saya segera turun," ungkap Siti.

Siti masih mengingat jumlah pelaku sebanyak empat orang. Dua di antaranya sebagai joki dan dua sebagai eksekutor.

"Yang bawa celurit itu motornya di atas trotoar. Yang merampas motor pakai sepeda Satria posisinya di bawah (trotoar). Orangnya (badannya) besar-besar," ungkap Siti.

Siti awalnya tak mengira pelaku merupakan begal motor. Sebab mereka berpakaian rapi.

Atas kejadian tersebut, sekitar pukul 04.00 WIB, Siti melaporkan kejadian ini ke SPKT Polsek Genteng. Namun, saat datang ke SPKT, Siti sempat disarankan untuk pulang, lantaran masih dalam kondisi syok. Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB, Siti kembali lagi ke SPKT untuk melaporkan kejadian begal tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Harsya membenarkan laporan korban.

"Iya sudah laporan. Langsung proses lidik. Cek TKP mencari saksi-saksi, semoga saja ada petunjuk," ujar Harsya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads