Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim menjalani pemeriksaan di Polda Jatim hari ini. Pemeriksaan tersebut atas laporan sebelumnya terhadap dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan mantan Sekjen PKB, Lukman Edy.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Halim kembali menegaskan antara PKB dan PBNU tidak memiliki hubungan konstitusional.
"PBNU dengan PKB secara konstitusional ndak ada hubungan apapun," kata kakak Cak Imin itu usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim, Jumat (9/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Halim menjelaskan bahwa konstitusi yang mengikat kedua organisasi itu pun berbeda. Partainya PKB diatur oleh Undang-Undang Partai Politik, sementara PBNU berada di bawah Undang-Undang tentang Ormas (Organisasi Masyarakat).
Kendati demikian, Gus Halim mengungkapkan PKB tetap merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dengan warga NU. "Kalau PKB dengan warga NU itu kesatuan," ujarnya.
Diketahui bahwa hubungan PKB dengan PBNU saat ini tengah memanas usai kedua belah pihak saling melemparkan pernyataan ke publik. Situasi panas itu terjadi beberapa bulan terakhir.
Cekcok tersebut dimulai saat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memimpin Tim Pengawasan Haji DPR untuk memeriksa pekerjaan Kemenag sebagai penyelenggara ibadah haji dari RI.
Sementara itu, diketahui bahwa Kementerian Agama dipimpin oleh Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan eks Ketua Umum GP Ansor sekaligus adik Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
PBNU pun kemudian membalas dengan membentuk Tim khusus untuk mengkaji ulang hubungan antara PBNU dan PKB. Gus Yahya sempat mengibaratkan NU adalah pabrik mobil dan PKB merupakan mobil hasil produksi yang cacat dalam sistemnya.
(abq/iwd)