Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Pun selihai apapun aksi Jamun (40) toh tertangkap juga.
Pria asal Dusun Gembes, Desa Masaran, Munjungan Trenggalek ini pasrah saat petugas membawanya ke kantor polisi. Itu menyusul ulahnya menipu banyak korban dengan modus penggandaan uang dengan cara mistis.
"Pelaku kami amankan setelah ada korban yang melapor setelah ditipu pelaku hingga ratusan juta rupiah," terang Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho saat konferensi pers di Graha Bhayangkara, Jl Ahmad Yani, Selasa (23/7/2024) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku diamankan pada hari Rabu (17/7) yang lalu di kontrakannya, Dusun Nglebengan, Desa Menadi, Kecamatan Kota," imbuh kapolres.
Sebelum menipu para korban, tersangka terlebih dahulu meyakinkan mereka. Yaitu dengan iming-iming bahwa dirinya dapat menggandakan uang dengan kelipatan sangat fantastis. Jika korban menyerahkan uang Rp 2,5 juta maka dapat dilipatgandakan menjadi Rp 2 miliar.
Bahkan untuk membuat korban percaya, pelaku juga mengajak mereka melakukan ritual bersama. Untuk menimbulkan suasana mistis, prosesi ritual juga disertai praktik layaknya perdukunan. Bahkan benda pusaka seperti keris pun ditampilkan lengkap dengan aneka sesaji.
"Namun demikian setelah ditunggu beberapa hari uang yang dijanjikan tersebut tidak pernah ada. Bahkan uang yang sudah disetorkan korban tidak dikembalikan," papar Agung.
Uniknya, sederet warga yang menjadi korban dari aksi licik tersangka berasal dari berbagai profesi, mulai dari ASN hingga mantan kepala desa. Akibat tipu muslihat pelaku, korban sejumlah 14 orang mengalami kerugian total Rp 103 juta. Saat menangkap tersangka, polisi hanya berhasil menyita satu unit sepeda motor dan peralatan perdukunan.
"Sementara uang dari para korban, menurut pengakuan tersangka habis digunakan untuk keperluan sehari-hari," urai kapolres seraya menjelaskan jika dalam memroses tersangka pihaknya menggunakan jerat hukum pasal 378 KUHP tentang penipuan.
"Ancaman hukumannya paling lama 4 tahun penjara," pungkas perwira polisi yang pernah mengenyam pendidikan di Leeds, Inggris itu.
(abq/iwd)