Eks Kasek di Sumenep Diduga Gelapkan Tabungan Siswa Senilai Rp 262 Juta

Eks Kasek di Sumenep Diduga Gelapkan Tabungan Siswa Senilai Rp 262 Juta

Ahmad Rahman - detikJatim
Rabu, 03 Jul 2024 21:08 WIB
Orang tua wali murid SDN Pinggir Papas 1 Sumenep datangi sekolah soal tabungan siswa yang diduga digelapkan.
Orang tua wali murid SDN Pinggir Papas 1 Sumenep datangi sekolah soal tabungan siswa yang diduga digelapkan. (Foto: Istimewa)
Sumenep -

Puluhan wali murid SDN Pinggir Papas 1 Sumenep melaporkan eks kepala sekolah SD tersebut ke polisi. Eks kepala sekolah itu diduga menggelapkan ratusan juta rupiah tabungan siswa.

Wali murid mengaku terpaksa melaporkan kasus itu ke polisi karena tidak mendapatkan kejelasan dari sekolah yang berdalih tabungan siswa itu dibawa kepala sekolah yang lama.

Dugaan penggelapan tabungan siswa itu diketahui setelah para wali siswa mendatangi sekolah untuk mencairkan tabungan anak mereka masing-masing sejak tahun ajaran 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak sekolah menyampaikan uang tabungan siswa itu tidak ada dan setelah ditanyakan ternyata dipakai kepala sekolah lama bernisial IH yang sudah dipindah ke sekolah lain.

"Pencairan itu biasanya sebelum wisuda. Kemarin itu tidak dicairkan sama gurunya. Saya nunggu ini gimana, kata kepala sekolah sekarang dipakai sama kepala sekolah lama," ujar Herdiayanto, salah satu wali siswa, Rabu (03/07/2024).

ADVERTISEMENT

Herdi menceritakan bahwa tabungan siswa setelah dihitung keseluruhan totalnya mencapai Rp 262 juta lebih. Itu adalah tabungan siswa SDN Pinggir Papas 1 selama setahun sejak 2023 sampai April 2024.

Para orang tua siswa itu pun meminta pihak sekolah bertanggung jawab mengenai dugaan penggelapan ini. Karena mereka tahunya nabung ke sekolah, bukan ke siapa-siapa.

Orang tua wali murid SDN Pinggir Papas 1 Sumenep datangi sekolah soal tabungan siswa yang diduga digelapkan.Orang tua wali murid SDN Pinggir Papas 1 Sumenep datangi sekolah soal tabungan siswa yang diduga digelapkan. (Foto: Istimewa)

"Saya tahunya kan nabung ke sekolah dari awal masuk tahun ajaran 2023. Semua siswa nabung dari kelas 1 sampai kelas 6, jumlahnya tiap siswa tidak sama. Ada yang kecil dan paling besar itu saya 20 juta lebih milik saya," ujar Herdiyanto.

Orang tua siswa sudah berkali-kali mendatangi sekolah untuk meminta kejelasan pencairan tabungan itu karena hendak dipakai untuk kegiatan akhir tahun, tapi sekolah bersikeras uang itu dipakai kepala sekolah yang lama.

Bahkan wali siswa juga pernah mendatangi Dinas Pendidikan untuk meminta bantuan agar oknum kepala sekolah itu segera mengembalikan uang tabungan siswa.

Namun, upaya para orang tua wali murid tidak menemukan kejelasan, hingga mereka melaporkan kasus itu ke Polres Sumenep agar oknum kepala sekolah itu diproses hukum dan mau bertanggung jawab.

"Sudah saya laporkan ke polisi bersama teman-teman wali siswa karena tidak ada kepastian kapan mau dibayar. Baik dari sekolah maupun oknum (eks) kepala sekolah itu," katanya.

Dugaan penggelapan dana tabungan siswa tersebut dilaporkan pada 1 Juli 2024 dengan nomor bukti lapor LP/B/156/VII/2024/SPKT/Polres Sumenep/ Polda Jawa timur.

Kasie Humas Polres Sumenep Akp Widiarti membenarkan adanya laporan itu. Saat ini pihaknya masih menyelidiki laporan dugaan penggelapan dana tabungan siswa tersebut.

"Benar, baru laporan. Polres baru menerima laporan ya. Belum ada yang diperiksa," ujar Widiarti.

Sementara itu, para wali siswa mengancam bila sampai 15 Juli belum ada kejelasan soal tabungan siswa mereka akan menyegel sekolah dan tidak membolehkan ada kegiatan di sekolah sebelum ada kejelasan.




(dpe/iwd)


Hide Ads