Ada Peran Teman Dekat pada Kasus Kematian Wanita-Bayi di Kamar Kos Sidoarjo

Ada Peran Teman Dekat pada Kasus Kematian Wanita-Bayi di Kamar Kos Sidoarjo

Suparno - detikJatim
Kamis, 27 Jun 2024 17:48 WIB
Temuan mayat wanita dan bayi yang diduga baru dilahirkan di Sidoarjo
Temuan mayat wanita dan bayi yang diduga baru dilahirkan di Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Polisi terus menyelidiki penyebab kematian wanita dan bayinya yang baru dilahirkan di kamar kos Dusun Keling, RT 15, RW 4, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Dari hasil penyelidikan itu ditarik kesimpulan tentang peran teman dekat korban di balik kasus ini.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa 4 orang sebagai saksi. Salah satu dari orang yang diperiksa dicurigai merupakan terduga pelaku yang terlibat dalam kematian wanita dan bayi yang baru dilahirkan.

"Dari hasil pemeriksaan terduga pelaku tersebut merupakan teman dekat korban," kata Agus di Polresta Sidoarjo, Kamis (27/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan terhadap kedua jenazah perempuan dan bayi laki-laki itu sudah dilakukan proses autopsi di rumah sakit Bhayangkara Porong. Dari hasil autopsi itu ditemukan indikasi adanya kekerasan yang dialami kedua korban.

"Penanganan kasus penemuan mayat pada Selasa (25/6) kemarin. Hasil penyidikan kami dan Polsek Sukodono, kami menyimpulkan bahwa penyebab kematian terdapat indikasi tindak pidana kekerasan atau kelalaian pada korban perempuan maupun bayinya," jelas Agus.

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan bahwa korban yang teridentifikasi bernama Inanti (33) warga Lumajang. Dia ditemukan tewas bersama bayi laki-laki yang baru dilahirkan di kamar kos di Jumputrejo, Sidoarjo.

Kepala Rumah Sakit Pusdiklat Sabhara Porong AKBP dr Eko Yunianto menyatakan bahwa mayat wanita dan bayi itu masuk rumah sakit pada Selasa (25/6) malam. Proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian sudah dilakukan.

"Dari hasil pemeriksaan tim forensik bahwa penyebab meninggalnya kedua korban diduga karena kekerasan," kata Eko di rumah sakit Pusdiklat Sabhara di Porong, Rabu (26/6/2024).

Dia menjelaskan bahwa wanita yang diketahui berusia kurang lebih 33 tahun itu diduga meninggal karena adanya kekerasan pada bagian perut dan rahimnya. Saat itu, usia kandungannya diperkirakan 8 hingga 9 bulan.

"Sementara bayi yang baru lahir itu meninggal juga diduga karena adanya kekerasan," kata Eko.

Sementara itu, Eko juga menjelaskan bahwa bayi berjenis kelamin laki-laki yang baru saja dilahirkan itu diperkirakan sempat hidup antara 24 jam hingga 72 jam setelah kelahirannya.

"Dari hasil pemeriksaan kami bahwa bayi itu sempat hidup sekitar 24 hingga 72 jam," tandas Eko.

Temuan jenazah wanita dan bayi yang baru dilahirkan di kamar kos itu menggegerkan warga setempat pada Selasa (25/6) siang pukul 12.00 WIB. Mayat keduanya pertama kali ditemukan oleh pemilik kos, Rhokib yang merasa curiga dengan adanya bau busuk menyengat.

"Pada saat ke kos-kosan saya mencium bau busuk yang menyengat, kemudian melihat banyak lalat dari kamar kos itu," kata Rhokib di lokasi kejadian, Selasa (25/6).

"Melihat lalat di kamar itu kemudian saya membuka pintu kamar, kebetulan tidak dikunci. Ternyata, korban tergeletak dan di sampingnya anak bayi yang diduga baru dilahirkan," kata Rhokib.




(dpe/iwd)


Hide Ads