Banner penolakan keberadaan pondok pesantren (ponpes) di Buduran, Sidoarjo karena terseret kasus dugaan pencabulan sempat dipasang oleh warga. Namun, banner tersebut kini dicopot.
Pantauan detikJatim di lokasi, puluhan spanduk aksi protes warga sudah bersih. Tersisa hanya spanduk besar bertuliskan ucapan selamat Hari Idul Adha milik ponpes tersebut.
Sebelumnya, warga memasang puluhan spanduk berisi kecaman terhadap pengasuh ponpes yang diduga sebagai pelaku pencabulan. Banner tersebut diketahui dicopot oleh pihak ponpes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah bersih dicabut oleh orang lain, tapi disuruh oleh pihak ponpes pada Sabtu (22/6) sore kemarin," kata Bram salah satu warga sekitar, Minggu (23/6/2024).
"Iya pimpinannya menyuruh tukang bangunan yang sedang bekerja di ponpes itu untuk nyabut," imbuh Bram.
Menurut Bram, pencopotan tersebut membuat warga kesal. Oleh karena itu, warga berencana kembali memasang banner kembali, namun aksi itu gagal lantaran sempat diredam tokoh masyarakat setempat.
Kasus dugaan pencabulan tersebut juga sempat dimediasi. Namun sayangnya, pengasuh ponpes tak datang saat diundang.
"Tidak datang waktu mediasi, katanya sudah tidur," ujar Bram.
Sebelumnya, sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Buduran, Sidoarjo diprotes warga karena diduga pengasuhnya melakukan pencabulan. Warga selanjutnya memasang banner sebagai bentuk protes dan kecaman.
(abq/dte)