Duka menyelimuti keluarga RKW (12), siswa kelas 1 SMP Negeri 2 Kota Batu yang meninggal setelah dikeroyok teman sekelasnya. Dia dikeroyok hanya gara-gara menolak membantu temannya ngeprint tugas.
Peristiwa pengeroyokan itu dituturkan oleh kembaran korban RKW berinisial R (12). Sebelum meninggal korban sempat dimintai tolong teman sekolahnya berinisial A untuk menge-print tugas.
Peristiwa itu bermula pada Selasa (28/5) malam ketika teman sekelas RKW, yakni A, memintanya untuk ngeprint tugas. Korban menolak membantu karena saat itu sudah malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penolakan dari korban ternyata membuat A marah hingga menantang korban berkelahi. Tantangan ini tidak ditanggapi oleh korban hingga RKW memblokir nomor ponsel A.
Keesokan harinya, korban masuk sekolah untuk mengikuti ujian seperti biasa. Sepulang sekolah korban meminta diantar ibunya untuk belajar kelompok.
"Ternyata saat itu ketemuan sama A di dekat salah satu vila di Songgokerto. Di situ ada A sama 4 anak lain. Jadi total sama saudara saya ada 6 anak," kata R menirukan cerita RKW sebelum meninggal.
Kepada saudara kembarnya itu RKW menceritakan di lokasi itu dia dipukuli oleh 2 dari 5 temannya tersebut. Sedangkan 1 anak lainnya merekam video dan 2 lainnya hanya diam saja.
"Setelah dipukuli didiamkan sebentar, terus dianter pulang cuman sampai SPBU dekat Balai Kota Among Tani dan pulang ke rumah di Kecamatan Batu," sambungnya.
Sehari setelah kejadian itu, Rabu (29/5), RKW akhirnya menceritakan kejadian itu kepada R. Korban yang menceritakan apa yang dia alami kepada saudara kembarnya, tidak kepada ortunya.
"Jadi pulang-pulang itu bilang sakit semua habis dipukuli sama A dan teman-temannya. Saudara saya bilang dipukuli dan ditendang di bagian dada kepala hingga punggung," ungkapnya.
Nenek korban, Tutik mengaku awalnya tidak tahu menahu bahwa cucunya habis dipukuli temannya. RKW sehari-hari terlihat biasa saja dan melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Anak e itu ya masuk sekolah, Kamis (30/5) kemarin juga masih dibaan (kegiatan keagamaan) dan sepakbola. Baru Jumat pagi itu bilang ke ibunya kalau sakit kepala habis dipukuli," kata Tutik.
Keluarga kemudian membawa RKW ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu pada Jumat pagi. Namun nahas, korban dinyatakan meninggal sekitar pukul 11.00 WIB.
Lima terduga pelaku diamankan polisi di halaman selanjutnya.
Polisi menindaklanjuti kasus dugaan pengeroyokan siswa SMPN 2 Kota Batu ini. Kelima teman RKW diamankan untuk dimintai keterangan karena diduga mengeroyok korban.
Kasat Rekrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo mengatakan kelima anak diamankan setelah pihaknya melakukan penyelidikan. Proses penggalian keterangan masih berjalan.
"Kami mengamankan 5 anak yang berhadapan dengan hukum. Sekarang dimintai keterangan dan proses sampai saat ini masih berjalan," ujar Rudi saat ditemui detikJatim.
Selain meminta keterangan terduga pelaku pengeroyokan teman-teman korban, polisi juga berencana melakukan autopsi terhadap jenazah RKW.
Proses autopsi dilakukan atas persetujuan dari orang tua korban. Selain itu, polisi juga akan mendalami video pengeroyokan yang didapatkan dari terduga pelaku.
"Kami mendapatkan video dan masih belum mempelajari, karena hanya sepintas. Dan kami fokus pada penanganan korban serta mengamankan si anak yang berhadapan dengan hukum," terang Rudi.
(dpe/iwd)