Ini Penyebab Siswa SMP di Kota Batu Dikeroyok Temannya Hingga Tewas

Ini Penyebab Siswa SMP di Kota Batu Dikeroyok Temannya Hingga Tewas

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 31 Mei 2024 19:59 WIB
Saudara dan nenek korban siswa SMP di Kota Batu yang meninggal usai dikeroyok temannya
Saudara dan nenek korban siswa SMP di Kota Batu yang meninggal usai dikeroyok temannya (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

RKW (12), siswa kelas 1 SMPN 2 Kota Batu meninggal dunia diduga karena jadi korban pengeroyokan teman sekolahnya. Saudara kembarnya, berinisial R (R) menuturkan dugaan pemicu pengeroyokan tersebut.

Sebelum meninggal, korban diketahui sempat dimintai teman sekolahnya berinisial A untuk nge-print tugas, Namun permintaan itu ditolak korban karena sudah malam.

Karena hal ini, pelaku A marah dan menantang berkelahi. Namun tantangan ini tidak ditanggapi oleh korban dan memblokir nomor ponsel A.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya itu Selasa (28/5) malam teman kelasnya A itu Whatsapp ke RKW minta diprintkan tugas PKY, tapi sama saudara saya ditolak karena sudah malam," terang R, Jumat (31/5/2024).

"Si A gak terima sambil nyolot dan berkata kasar di Whatsapp. Sampai A nantang berkelahi, karena tidak mau menanggapinya, saudara saya ngeblok whatsapp A," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Hingga keesokan harinya, korban masuk sekolah untuk mengikuti ujian seperti biasa. Sepulang sekolah korban minta diantarkan ibunya untuk belajar kelompok.

"Ternyata saat itu ketemuan sama A di dekat salah satu vila di Songgokerto. Di situ, ada A sama 4 anak lain. Jadi total sama saudara saya ada 6 anak," kata R.

"Dari 5 anak itu yang mukulin cuman 2 yakni A sama L, terus satunya ambil video dan sisanya hanya diam saja. Setelah dipukuli didiamkan sebentar, terus dianter pulang cuman sampai SPBU dekat Balai Kota Among Tani dan pulang ke rumah di Kecamatan Batu," sambungnya.

R melanjutkan usai dipukuli pada Rabu (29/5) RKW menceritakan kejadian tersebut kepada dia. Namun, tidak menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.

"Jadi pulang-pulang itu bilang sakit semua habis dipukuli sama A dan teman-temannya. Saudara saya bilang dipukuli dan ditendang di bagian dada kepala hingga punggung," ungkapnya.

Nenek korban, Tutik mengaku awalnya tidak mengetahui cucunya dipukuli. Sebab, korban sehari-hari terlihat biasa saja dan melakukan aktivitas seperti pada umumnya.

"Anak e itu ya masuk sekolah, Kamis (30/5) kemarin juga masih dibaan (kegiatan keagamaan) dan sepakbola. Baru Jumat pagi itu bilang ke ibunya kalau sakit kepala dan habis dipukuli," tandasnya.

Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut. "Masih dilakukan pendalaman," singkatnya.

Sebelumnya, siswa kelas 1 SMPN 2 Kota Batu berinisial RKW (12) meninggal dunia karena diduga jadi korban pengeroyokan. Korban meninggal usai sempat dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata.

Sebelum meninggal, korban sempat mengeluhkan sakit di bagian kepala karena dikeroyok sejumlah anak. Hal ini diungkapkan R (12), saudara korban.

Karena hal ini, keluarga kemudian membawa ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu pada paginya. Namun nahas, korban dinyatakan meninggal sekitar pukul 11.00 WIB.

"Dia mengeluh sakit kepala ke ibu dan cerita kalau habis dipukuli. Akhirnya dibawa ke rumah sakit Hasta Brata," ujar R saat ditemui detikJatim, Jumat (31/5/2024).




(abq/iwd)


Hide Ads