Enam pemuda ditetapkan tersangka pengeroyokan Moh Satria Wahyu Muzakky atau SW (20), pesilat asal Ponokawan, Krian, Sidoarjo. Sebelum mengeroyok korban hingga tewas, para tersangka ternyata pesta miras di warung kopi daerah Gresik.
Salah satu tersangka berinisial ADS (18) mengatakan, ia bersama teman-teman pesilatnya berjumlah 15 orang berkumpul di warung kopi. Di sana, para pesilat dari perguruan yang sama itu menggelar pesta miras.
"Ada sekitar 15 orang. Kami lagi kumpul di warung kopi dan sedang minum arak Bali," kata ADS kepada detikJatim, Sabtu (25/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ADS menambahkan, pada saat pesta miras itu, salah seorang pesilat dari perguruan yang sama dengan korban melintas dengan kecepatan tinggi. Saat itu, salah satu pelaku menghentikannya dan mengajak berduel.
"Setelah berduel itu kami menunggu karena pasti kembali dengan teman-temannya," tambah ADS.
Tak berselang lama, korban datang bersama tiga rekannya untuk melakukan klarifikasi. Namun, salah satu pelaku menendang motor korban hingga terjatuh.
"Setelah terjatuh itu, teman-teman memukul korban. Yang mukul pakai botol itu saya. Saya ambil botol yang berada di lokasi dan memukulnya sebanyak tiga kali," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kasat Reskrim polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, dari 15 orang yang melakukan pesta miras, hanya sembilan orang yang mengeroyok korban. Enam orang tidak terlibat pengeroyokan dan hanya melihat.
"Ada sembilan pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap para korban. Kami sudah tetapkan tersangka enam orang. Tapi yang kami tahan lima orang, karena satu masih di bawah umur," kata Aldhino.
Aldhino menambahkan saat ini polisi masih memburu tiga pelaku yang masuk DPO. Dua di antara DPO itu juga masih anak-anak.
"Meski masih anak-anak, kami akan lakukan penanganan hukum yang berbeda. Satu DPO yang sudah dewasa saat ini masih kami lakukan pengejaran. Nama panggilannya Celeng," pungkasnya.
Sebelumnya, nasib nahas menimpa SW. Ia meninggal dunia usai dihajar gerombolan pesilat pada Minggu (19/5/2024). Para pesilat pelaku pengeroyokan itu berinisial CDR (18), AWS (18), MNA (19) warga Banjaran, Driyorejo, dan EG (19) ADS (18) warga Banyuurip, Kedamean Gresik. Sementara satu pelaku ABH (anak berhadapan dengan hukum).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan, para pelaku terbukti melakukan pengeroyokan terhadap dua pesilat di lokasi berbeda. Salah satu korban meninggal setelah menjalani perawatan selama lima hari di rumah sakit.
Korban meninggal SW sempat mengalami koma selama empat hari saat menjalani perawatan di RS Petrokimia Gresik. Lantaran semakin kritis, korban dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya. Namun, korban akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Kamis (24/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
Foto Jemmi Purwodianto
Lima dari 6 pelaku saat diamankan di Polres Gresik
(irb/fat)