Pria Ponorogo yang Makamnya Dibongkar Tewas Dianiaya, 1 Orang Jadi Tersangka

Pria Ponorogo yang Makamnya Dibongkar Tewas Dianiaya, 1 Orang Jadi Tersangka

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 21 Mei 2024 16:41 WIB
Pembongkaran makam di Ponorogo
Pembongkaran makam pria di Ponorogo yang diduga korban penganiayaan (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Makam Jiono (36), warga Desa Ngumpul, Balong, Ponorogo, dibongkar karena keluarga merasa ada yang janggal dengan kematiannya. Usai melakukan exhumasi, polisi menyimpulkan bahwa Jiono tewas karena dianiaya.

Polisi pun mengamankan lima orang dalam kasus dugaan penganiayaan Jiono. Satu orang bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Rio Pradana mengatakan satu orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka berinisial SU (30). Sedangkan empat lainnya yakni ABH, MK, AS dan DN masih berstatus saksi dan masih diperiksa lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita amankan lima orang. Satu ditetapkan tersangka, inisial SU (30). Sedangkan 4 saksi, MK, AS, DN dan satu anak di bawah umur atau ABH," kata Rio, Selasa (21/5/2024).

Rio menjelaskan kelima orang yang diamankan tersebut berawal dari laporan masyarakat mengenai kejanggalan kematian Jiono. Saat itu, Jiono dikabarkan tewas kecelakaan.

ADVERTISEMENT

"Jadi kronologi singkat pada laporan masyarakat, yaitu adanya laporan kecelakaan tunggal ada kejanggalan dari keluarga, akhirnya melaporkan ke polisi dan kita tidak lanjut," papar Rio.

Karena hal ini, keluarga juga meminta polisi agar makam Jiono di Desa Poko, Kecamatan Jambon dibongkar.

Kades Ngumpul, Supriono membenarkan awalnya Jiono dikabarkan tewas karena kecelakaan. Keluarga yang dikabari segera ke TKP dan membawa ke puskesmas namun telah dinyatakan meninggal dunia.

"Awalnya keluarga diberitahu korban meninggal karena kecelakaan. Selang satu bulan, ada desas desus dari warga kalau korban meninggal karena penganiayaan. Akhirnya melapor ke polisi," tutur Supriono.

Supriono menambahkan terungkapnya kasus ini karena ada informasi dari masyarakat termasuk saksi-saksi di lingkungan Desa Ngumpul, Kecamatan Balong. "Para pelaku sampai saat ini ketakutan, hatinya tidak tenang," imbuh Supriono.

Menurut informasi warga, lanjut Supriono, awalnya korban bersama rekan-rekannya mabuk-mabukan kemudian cekcok hingga terjadi penganiayaan.

"Saya tidak tahu persis, tapi katanya minum-minum lalu cekcok atau apa nggak tahu. Terus direkayasa kecelakaan. Keluarga akhirnya tidak terima langsung lapor ke polisi. Harapannya bisa terungkap," ungkap Supriono.

Sebelumnya, makam almarhum Jiono (36) warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong dibongkar. Pembongkaran dilakukan lantaran, keluarga curiga dengan kejanggalan kematian almarhum.

Almarhum diketahui meninggal dunia pada 6 April 2024. Saat itu, almarhum dilaporkan mengalami kecelakaan. Namun motor korban tidak mengalami kerusakan.

Karena hal ini, masyarakat kemudian menyarankan keluarga untuk membongkar makam almarhum. Polisi selanjutnya melakukan pembongkaran makam almarhum yang terletak di di Desa Poko, Kecamatan Jambon dibongkar.

"Waktu itu tengah malam saya ditelepon katanya saudara saya (Jiono) kecelakaan di Jateng, terus saya kesana bawa mobil," tutur Yunus Indarwan saudara almarhum, kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).




(abq/iwd)


Hide Ads