.webp)
Sat Reskrim Polres Ponorogo menangkap 8 orang yang diduga melakukan penganiayaan pemuda. Tragedi ini sempat viral di media sosial. Mereka diamankan di rumah masing-masing.
"Dari 8 orang itu, 3 diantaranya di bawah umur dan 5 orang berstatus sebagai saksi," tutur Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Andik Candra Hermawan kepada wartawan, Senin (26/2/2024).
Andik menambahkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas kasus pengeroyokan pemuda di Jalan Suromenggolo, Ponorogo pada Minggu (25/2) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak menutup kemungkinan masih banyak pelaku lain, melihat dari postingan yang viral, kita sudah mapping," terang Andik.
Dari 3 Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) berinisial S, F, P, lanjut Andik, ada yang melakukan pemukulan dan penendangan. Mereka semua bertempat tinggal di wilayah Kota Ponorogo.
"Pengakuan anak-anak itu karena ikut-ikutan," ujar Andik.
Sementara, untuk korban ternyata ada 2 orang. Korban berinisial DB (29) asal Lembeyan, Magetan dan MS (23) asal Banyudono, Ponorogo. Kedua korban mengalami luka di wajah dan badan yang lecet.
"Kami imbau kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri agar Ponorogo kondusif, apabila tidak mau menyerahkan diri kita tim resmob melakukan pengejaran, karena sudah kita maping, kantongi wajahnya," tandas Andik.
Sementara, Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo menambahkan, dua orang korban ini di bawah pengaruh minuman keras. Kemudian, melihat ada balap liar berusaha menghentikan.
Namun, tidak digubris oleh para pembalap liar. Akhirnya korban berusaha mencabut kunci motor mereka. Namun sayangnya, kemudian ditabrak oleh pembalap lain dan dihajar.
"Ada pelaku yang melakukan pemukulan dan menendang badan korban. Korban kemudian dapat diamankan dibantu oleh orang di situ, pulang ke Magetan," kata Anton.
Saat ini, selain 3 ABH dan 5 orang saksi, juga ada 3 unit motor yang diamankan.
"Kami sampaikan bahwa kami membentuk Satgas Balap Liar, kami akan lakukan penindakan ke anak-anak yang melakukan balap liar," pungkas Anton.
(hil/dte)
