Jaringan prostitusi yang memanfaatkan aplikasi MiChat dengan mempekerjakan PSK anak di Surabaya dibongkar. Polisi menyebut jaringan prostitusi online itu juga berpraktik atau beroperasi hingga luar kota di Jatim.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan para korban dan tersangka tak hanya beraksi di Surabaya. Menurutnya, mereka juga pernah beroperasi dari satu kota ke kota lain.
"Di Surabaya mereka berganti-ganti hotel (untuk melayani tamu), tidak di satu hotel, tapi basecamp atau tinggalnya di Apartemen Bale Hinggil," kata Hendro saat konferensi pers, Selasa (14/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka di Surabaya dan kadang mengagendakan di luar kota, pernah juga di luar kota, untuk itu masih kami dalami," imbuhnya.
Selama beroperasi YK alias Yeyen (24) selaku muncikari mempekerjakan empat PSK anak. Mereka direkrut dari tempat asalnya di OKU Sumatera Selatan.
Dalam sehari, para PSK anak ini bahkan dipaksa melayani 10 hingga 20 pria hidung belang per harinya. Sedangkan tarif yang ditarik untuk per jamnya bervariasi mulai Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.
Ironisnya, para korban atau PSK anak ini tak pernah menikmati uang yang didapatkan usai transaksi. Sebab, seluruhnya dikuasai oleh Yeyen selaku muncikari.
Yeyen tak memberi uang karena berdalih para korban punya utang. Utang yang dimaksud adalah untuk kebutuhan sehari-hari selama di Surabaya.
Menurut Hendro, Yeyen sebelumnya juga merupakan seorang PSK. Namun sejak Januari 2024, ia beralih menjadi muncikari dan mempekerjakan PSK anak.
"YK di Surabaya pertama kali jadi PSK di tahun 2021 sampai 2024. Tapi sebagai muncikari dan melakoninya sejak awal Januari 2023 sampai diamankan kemarin," tuturnya.
Sebelumnya, jaringan prostitusi online di Surabaya yang menawarkan anak dibongkar. Tujuh orang ditangkap dalam kasus tersebut termasuk salah seorang anak di bawah umur.
Ketujuh pelaku yakni YK alias Yeyen (24) perempuan selaku muncikari asal Sumatera Selatan. Lalu enam pria selaku joki masing-masing berinisial RS, AM, SS, RI, AS, dan EM (anak di bawah umur).
Selain tujuh orang pelaku, polisi juga mengamankan empat PSK yang masih di bawah umur yang ditawarkan ke pria hidung belang. Empat korban ini ditawarkan melalui aplikasi MiChat.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menjelaskan ketujuh pelaku dan empat korban diamankan di dua lokasi. Mereka digerebek di Tower A dan B sebuah Apartemen di Jalan Merr Surabaya.
"Terlapor mempekerjakan anak-anak sebagai PSK sejak bulan Januari 2024, dengan cara terlapor membooking 2 unit di apartemen," ujar Hendro, Senin (13/5/2024).
(abq/iwd)