Sekolah-Keluarga Terlapor Sempat Bantu Siswi SD Meninggal Diduga Korban Bully

Sekolah-Keluarga Terlapor Sempat Bantu Siswi SD Meninggal Diduga Korban Bully

Eko Sudjarwo - detikJatim
Minggu, 05 Mei 2024 00:01 WIB
Ilustrasi bullying
Foto: Thinkstock
Lamongan -

AR (12), siswi SD di Karanggeneng Lamongan meninggal dunia usai diduga mendapat bully temannya di sekolah. Kasus itu kemudian dilaporkan ke sekolah setelah kurang lebih sebulan bergulir.

Keluarga korban menyebut laporan ke polisi dilakukan karena pihak keluarga terlapor dan sekolah dinilai tak ada itikad baik. Kasus itu kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lamongan.

Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Andi Nur Cahya membenarkan telah menerima laporan dugaan bullying tersebut. Namun ia menyebut baik sekolah maupun keluarga pelaku sudah beritikad baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini didasarkan pada pemeriksaan saksi-saksi baik dari teman korban dan sejumlah guru korban. Bahkan pihak sekolah dan keluarga juga telah memberikan santunan saat membesuk korban saat dirawat di rumah sakit.

"Kepala sekolah, wali kelas dan ibu terlapor menerangkan jika sudah ada itikad baik yang dilakukan sejak awal dengan mengantar korban ke rumah sakit, membesuk korban dan memberi santunan melalui ibu korban dari mulai korban masih sakit hingga meninggal dunia," terang Andi, Sabtu (4/5/2024).

ADVERTISEMENT

Senada, pendamping keluarga korban, Pupuh Lingga Mardi juga membenarkan sekolah dan keluarga terlapor sudah menjenguk dan memberi santunan untuk pengobatan. Ini dilakukan saat korban dirawat di RS Muhammadiyah.

"keluarga pelaku ini datang ngasih uang Rp 800 ribu. Pas di RS Muhammadiyah, itu pihak sekolah ngasih uang Rp 1 juta," ujar Mardi.

Seperti diketahui AR (12) siswi SD di Karanggeneng, Lamongan meninggal dunia karena diduga jadi korban bullying temannya. Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.

Kasus dugaan bullying ini terjadi pada pada Senin (19/2) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu korban dan teman-temannya bersiap melakukan upacara bendera.

Korban kemudian diduga terjatuh saat bergurau dengan temannya. Teman-temannya kemudian menolong dan melaporkan ke guru. Selanjutnya korban segera dilarikan ke Puskesmas Karanggeneng.

Namun karena terus memburuk, korban selanjutnya dirujuk ke RS Muhammadiyah lalu ke RSU dr Soetomo Surabaya. Nasib berakta lain, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia Senin, 11 Maret 2024.

Kelaurga korban kemudian resmi melaporkan ke Polres Lamongan pada Kamis, 2 Mei 2024. Kini kasus tersebut tengah dalam penyelidikan Unit PPA Satreskrim Polres Lamongan.




(abq/iwd)


Hide Ads