Laily Dwi Agustina (25) ternyata melahirkan bayi perempuan sendirian di kamar mandi rumahnya. Penjahit buasana warga Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto itu lantas membuang bayinya di kebun bambu sekitar 100 meter dari rumahnya.
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan, Laily melahirkan bayi perempuan di kamar mandi rumahnya pada Senin (8/4) sekitar pukul 02.30 WIB. Ia memastikan persalinan pelaku tanpa dibantu orang lain.
"Kehamilannya sudah sampai hari perkiraan lahiran (HPL), sudah 9 bulan," terangnya saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Selasa (9/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayi perempuan itu lahir dalam kondisi normal dengan berat badan 2,8 Kg. Selanjutnya, Laily membuang ari-ari atau tali pusat bayi di tempat yang tak mungkin diketahui orang lain.
"Ari-ari dilakukan tindakan singkat yang kurang terpuji, diletakkan di suatu tempat yang tak terlihat oleh mata," ungkap Ihram.
Selama ini, lanjut Ihram, pelaku berhasil menyembunyikan kehamilannya dari kedua orang tuanya. Terlebih lagi kondisi tubuh Laily yang gemuk.
"Mohon maaf bukan body shaming, kondisi tubuhnya yang memang tidak tampak kalau sedang hamil," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali menambahkan, Laily saat itu ke kamar mandi karena mendadak sakit perut. Di dalam kamar mandi itulah, air ketubannya pecah hingga terjadi persalinan.
Setelah sekitar satu jam melakukan persalinan mandiri di dalam kamar mandi rumahnya, Laily lebih dulu membuang ari-ari bayinya ke dalam water closed (WC). "Setelah bayi keluar, kemudian ari-ari keluar. Setelah ari-ari lepas terputus, kemudian dimasukkan ke dalam closed," jelasnya.
Menurut Imam, selanjutnya Laily membuang bayi perempuan itu di kebun bambu 100 meter dari rumahnya sekitar pukul 03.30 WIB. Kebun bambu itu persis di belakang rumah Heri (50). Pelaku lantas kembali masuk ke dalam rumahnya seolah-olah tak terjadi apa-apa.
"Pelaku meletakkan bayi di bawah rumpun bambu tanpa diberi pakaian atau alas apa pun. Kemudian dia meninggalkan bayi dan masuk ke dalam rumahnya," tandasnya.
Bayi perempuan itu pertama kali ditemukan Heri (50) di kebun bambu belakang rumahnya, Dusun Kedaton pada Senin (8/4) sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Heri akan memberi makan ayam di belakang rumahnya.
Saat ditemukan, bayi dalam kondisi bugil dan lemas. Banyak bekas gigitan serangga di wajah dan tubuhnya. Bayi yang baru berusia 1 hari dengan berat badan 2,8 Kg itu lantas diserahkan warga ke bidan desa untuk dirawat di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sentonorejo.
Tak sampai 10 jam, kasus pembuangan bayi ini berhasil diungkap tim khusus yang dibentuk Kapolres Mojokerto. Polisi meringkus Laily di rumahnya sekitar pukul 19.39 WIB. Mereka juga menyita barang bukti daster warna biru tua dan celana dalam yang dipakai pelaku saat melahirkan, serta 4 alat tes kehamilan.
Laily pun mengakui perbuatannya. Kini ia dirawat di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto. Begitu pula dengan bayinya. Polisi memastikan bayi perempuan itu dalam kondisi sehat.
(dpe/dte)