Ini Sosok Ibu Kandung yang Tega Buang Bayinya di Kebun Bambu Mojokerto

Ini Sosok Ibu Kandung yang Tega Buang Bayinya di Kebun Bambu Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 09 Apr 2024 18:30 WIB
Pembuang bayi di kebun bambu Mojokerto
Laily Dwi Agustina (kanan) ibu di Mojokerto yang membuang bayinya.(Foto: Dok. Satreskrim Polres Mojokerto)
Mojokerto -

Bayi perempuan yang ditemukan warga di kebun bambu Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto ternyata dibuang ibu kandungnya sendiri. Rumah pelaku hanya sekitar 100 meter dari lokasi pembuangan bayi.

Pelaku pembuangan bayi perempuan itu adalah Laily Dwi Agustina (25), warga Dusun Kedaton. Sehari-hari, pelaku berprofesi sebagai penjahit busana. Rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi pembuangan bayi.

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menjelaskan, Laily membuang bayi perempuan itu pada Senin (8/4) sekitar pukul 03.30 WIB. Pelaku meletakkan bayi yang baru ia lahirkan di bawah rumpun bambu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku meletakkan bayi di bawah rumpun bambu tanpa dikasih pakaian atau alas apa pun," jelasnya saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Selasa (9/4/2024).

Setelahnya, Laily kembali masuk ke dalam rumahnya seolah-olah tak terjadi apa-apa. Sebab saat itu, tidak ada seorang pun yang mengetahui aksinya.

ADVERTISEMENT

Baru sekitar pukul 07.30 WIB, warga Dusun Kedaton dihebohkan penemuan bayi perempuan. Si bayi tergeletak dalam kondisi bugil di kebun bambu belakang rumah Hari (50). Bayi yang baru berusia 1 hari itu dirawat di Pustu Sentonorejo.

Aksi Laily akhirnya dibongkar oleh tim khusus yang dibentuk Kapolres Mojokerto. Pelaku ditangkap di rumahnya sekitar pukul 19.39 WIB. Polisi juga menyita barang bukti daster warna biru tua dan celana dalam yang dipakai pelaku saat melahirkan, serta 4 alat tes kehamilan.

Saat ini, lanjut Ihram, bayi perempuan itu dirawat di RSUD Prof dr Soekandar. Ia memastikan kondisi bayi sudah sehat. Pelaku juga dirawat di rumah sakit yang sama karena masih masa nifas.

"Karena masih masa nifas, kami mengedepankan kemanusiaan. Namun, tidak menanggalkan perbuatan melanggar hukum yang sudah ia dilakukan," terangnya.

Bayi perempuan itu pertama kali ditemukan Heri (50) di kebun bambu belakang rumahnya, Dusun Kedaton pada Senin (8/4) sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Heri akan memberi makan ayam di belakang rumahnya.

Saat ditemukan, bayi dalam kondisi tanpa pakaian dan tubuhnya lemas. Banyak bekas gigitan serangga di wajah dan tubuhnya. Bayi yang baru berusia 1 hari dengan berat badan 2,8 Kg itu lantas diserahkan ke bidan desa, lalu dirawat di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sentonorejo.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads