Anggota DPR RI Mufti Anam curhat di media sosialnya. Ia mengaku telah menjadi korban penipuan travel umrah Pangeran Tour and Travel.
Sebelum Mufti mengunggah curhatannya, ternyata ada korban lain yang telah melapor ke Polrestabes Surabaya dengan dugaan penipuan. Mufti juga rencananya akan lapor polisi sepulang dari Tanah Suci.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro mengatakan saat ini polisi sudah memeriksa 3 orang sebagai saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total saksi yang sudah diklarifikasi ada 3 orang," kata Hendro kepada detikJatim, Senin (7/4/2024).
Selain itu, pihaknya juga akan memanggil pemilik pangeran tour Andik Setiawan. Ia akan dipanggil untuk memberikan klarifikasi mengenai dugaan penipuan umrah.
"Undangan klarifikasi terlapor Andik Setiawan, rencana akan dikirim hari ini ke kantor travel milik terlapor," tambahnya.
Hingga saat ini, lanjut Hendro, pihaknya baru menerima satu laporan dalam kasus tersebut. Namun, dalam satu laporan itu, ada 4 korban yang melaporkan dugaan penipuan umrah yang dilakukan Pangeran Tour.
"Sementara 1 pelapor (4 korban). Kita masih dalami," pungkasnya.
Sebelumnya, anggota DPR RI Mufti Anam curhat di media sosialnya bahwa ia telah jadi korban penipuan Pangeran Tour dan Travel. Mufti menuturkan, penipuan yang dialaminya berawal saat ia melihat iklan yang ditawarkan di postingan akun Instagram Andik Setiawan, pemilik Pangeran Tour.
Saat itu, ia membaca ada paket umrah iktikaf 10 hari terakhir Ramadhan (paket VIP). Adapun fasilitas yang didapat menginap di Hotel Hilton Madinah dan hotel Dar Tawhid Intercontinental Makkah.
Namun, ia justru diminta membayar biaya kekurangan kalkulasi yang tak sedikit. Saat di Tanah Suci, ia dan keluarga juga beberapa kali diusir pihak hotel lantaran belum membayar.
(hil/iwd)