Hotel Harris Gubeng Kaji Lapor Polisi Usai Alamatnya Dicatut Pangeran Tour

Hotel Harris Gubeng Kaji Lapor Polisi Usai Alamatnya Dicatut Pangeran Tour

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 08 Apr 2024 16:42 WIB
Harris Hotel Gubeng Surabaya
Harris Hotel Gubeng Surabaya/Foto: Tangkapan layar Instagram
Surabaya -

Manajemen Harris Hotel Gubeng Surabaya merasa keberatan atas dicatutnya alamat hotel oleh travel umrah Pangeran Tour dan Travel. Travel umrah ini diduga tersangkut kasus penipuan jemaah hingga dilaporkan ke Polrestabes Surabaya. Salah satu korbannya yakni anggota DPR RI Mufti Anam.

Pangeran Tour yang dimiliki Andik Setiawan mencantumkan alamat Jalan Bangka Nomor 8 sampai 18 Surabaya sebagai kantornya. Padahal, alamat tersebut adalah alamat Harris Hotel Gubeng Surabaya.

Marcomm Manager Harris Hotel Gubeng Surabaya, Setiawan Nanang menyebut, alamat itu memang alamat Hotel Harris Gubeng Surabaya. Dia menegaskan, tidak ada bangunan atau kantor lain selain hotel tersebut. Harris Hotel juga tidak membuka ruang perkantoran atau office space untuk disewakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pangeran Tour tidak berkantor di Hotel Harris Gubeng, Pak Andik sebagai owner Pangeran Tour hanya sebagai tamu yang pernah menginap di hotel kami. Kami juga tidak tahu, ternyata yang bersangkutan menginformasikan kalau berkantor di hotel kami," tutur Setiawan ketika dikonfirmasi, Senin (8/4/2024).

Alamat Jalan Bangka Nomor 8-18 Surabaya sendiri dicantumkan sebagai alamat Head Office atau kantor pusat Pangeran Tour dalam kop surat dan kuitansi yang dikirim ke jemaah. Alamat ini juga dicantumkan di instagram @pangerantour sebelum diubah menyusul mencuatnya kasus ini.

ADVERTISEMENT

"Kami merasa keberatan, karena penggunaan alamat di hotel kami, tanpa sepengetahuan kami. Kami sempat meminta pihak Pangeran Tour untuk takedown alamat yang ada di link bio Instagram Pangeran Tour. Jadi segala yang terjadi tentang kegiatan Pangeran Tour, kami dari Hotel Harris Gubeng tidak tahu dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali," imbuh Iwan, sapaan akrab Setiawan.

Terkait masalah tersebut, manajemen Hotel Harris sedang mengkaji untuk membuat laporan ke polisi atas pencatutan alamat secara sepihak oleh Pangeran Tour.

"Ini yang sedang kami diskusikan dengan tim kami dan lawyer," ujar Iwan.

Dia juga menyatakan kesiapan manajemen Hotel Harris untuk memberikan keterangan ke polisi bila dipanggil oleh aparat. "Kami siap (memberikan keterangan)," ujarnya.

Diketahui, Pemilik Travel Andik Setiawan telah dilaporkan seorang warga ke Polrestabes Surabaya atas tuduhan penipuan dan penggelapan. Laporan dilakukan pada 5 April 2024, yang artinya, terjadi sebelum masalah ini mencuat setelah ada unggahan Instagram dari Anggota DPR RI Mufti Anam pada 6 April 2024.

Mufti Anam merasa dikecewakan oleh Pangeran Tour ketika mengambil paket umrah. Lalu, di kolom komentar Instagram tersebut, muncul pengakuan sejumlah orang yang merasa ditipu.

Dalam postingannya, anggota DPR RI itu bercerita pada 10 Maret 2024, dia melihat iklan di story akun @andikset atau Andik Setiawan. Dalam postingan itu, ia melihat ada paket umrah iktikaf 10 hari terakhir Ramadan Paket VIP dengan fasilitas penginapan Hotel Hilton Madinah dan Dar Tawhid Intercontinental Mekkah.

Mufti yang berangkat ke Tanah Suci bersama keluarganya harus beberapa kali pindah hotel karena ternyata hotel yang dijanjikan pihak travel belum dibayarkan. Padahal, dia menyatakan telah membayar lunas biaya umrah sesuai kesepakatan harga untuk seluruh keluarganya sebelum berangkat.

Setelah kasus ini viral, mulai bermunculan orang-orang yang curhat bahwa mereka juga merasa dikecewakan dan menjadi korban Pangeran Tour.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads