Kakak-beradik di Kabupaten Malang diduga jadi korban perampokan di rumahnya. Satu orang tewas dan satu korban mengalami luka. Polisi kini melakukan penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengaku pihaknya tengah melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap peristiwa yang terjadi.
"Masih kita dalami, terkait motif dan peristiwa ini apa arahnya kita masih dalami. Kita masih intensifkan pemeriksaan. Karena kami baru selesai melakukan olah TKP," ujar Gandha kepada wartawan, Jumat (22/3/2024), malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gandha menyebut dari hasil olah TKP diketahui ada satu korban meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian leher belakang. Korban berjenis kelamin laki-laki tersebut, ditemukan tewas di ruang belakang dari rumah berada di Gang Anggodo 2A, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, itu.
"Jadi memang betul ada kejadian, didapati satu korban meninggal dunia, dengan luka tusuk di bagian leher belakang. Dan satu korban lagi mengalami luka-luka dan sudah menjalani perawatan di RS dr Saiful Anwar Malang," sebutnya.
Sementara ditanya soal barang-barang yang hilang, Gandha mengaku, pihaknya tengah melakukan pendalaman. "Masih kita dalami terkait motif dan peristiwa ini apa arahnya kita masih dalami," tegasnya.
Korban tewas diketahui bernama Sri Agus Iswanto (60). Korban diketahui penyandang tuna netra. Jenazah kini telah dievakuasi RS dr Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan autopsi.
Ketua RT setempat Atif Gunawan mengungkap bahwa korban tewas merupakan adik laki-laki dari Ester Sri Purwaningsih yang biasa dipanggil Pak Agus. Korban sendiri merupakan penyandang tuna netra.
"Yang meninggal namanya Pak Agus, penyandang tuna netra. Kakaknya Bu Ester mengalami luka parah di bagian wajah," ungkapnya terpisah.
Menurut Arif, warga yang tinggal berdekatan dengan rumah korban sempat mendengar suara gaduh di dalam rumah. Sebelum kemudian mendengar teriakan yang berasal dari suara Ester untuk meminta pertolongan.
"Kejadiannya saat semua sedang tarawih. Tetangga depan rumah sempat mendengar suara gaduh di dalam rumah. Kemudian mendengar Bu Ester teriak-teriak meminta pertolongan," tuturnya.
Warga sendiri menyebut bahwa Ester dan adik laki-laki menjadi korban perampokan. Setelah diketahui dua Hp yang dimiliki hilang. "Katanya dirampok, karena ada dua Hp yang hilang. Saya diberi tahu istri yang ikut pertama datang ke rumah korban. Saya lagi tawarih," pungkasnya.
(abq/iwd)