Polres Mojokerto Kota menggagalkan perang sarung di halaman Pasar Ketidur, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon. Polisi mengamankan 28 remaja yang sudah bersiap melakukan perang sarung di lokasi.
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri mengatakan perang sarung di halaman Pasar Ketidur terdeteksi melalui medsos. Menurut Daniel, flyer ajakan perang sarung disebar melalui grup WhatsApp dan TikTok.
Oleh sebab itu, pihaknya menerjunkan tim gabungan dari Satreskrim, Satsamapta dan Satlantas Polres Mojokerto Kota untuk berpatroli setelah jam makan sahur. Benar saja, tim yang ia kerahkan memergoki puluhan remaja yang akan perang sarung di halaman Pasar Ketidur sekitar pukul 05.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami amankan 28 remaja yang sudah bersiap melakukan perang sarung," terangnya kepada wartawan, Kamis (14/3/2024).
Dari penangkapan tersebut, lanjut Daniel, pihaknya juga menyita 20 sarung. Menurutnya, perang sarung yang berhasil dicegah sangat berbahaya. Sebab para remaja itu bakal adu pukul menggunakan sarung yang diisi batu.
"Sarungnya diisi batu sehingga sama saja dengan tawuran. Munculnya perang sarung hanya di bulan puasa Ramadan," jelasnya.
Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota AKP Anang Leo menuturkan 28 remaja yang ditangkap akan perang sarung terdiri dari 11 siswa SD, 4 SMP, 11 SMA/SMK, serta 2 orang berusia dewasa.
Selama di Mapolres Mojokerto Kota, lanjut Leo, puluhan remaja itu didata. Pihaknya juga mendatangkan orang tua dan guru masing-masing untuk menjemput mereka.
"Mereka kami minta membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi yang diketahui pihak sekolah dan orang tua. Selanjutnya kami bawa ke Dinsos Kota Mojokerto untuk pembinaan," ujarnya.
Tidak hanya itu, pagi tadi polisi juga menangkap 7 pemuda di Jembatan Rejoto, Kota Mojokerto. Sebab para pemuda itu mengendarai sepeda motor yang memakai knalpot brong atau knalpot bising.
(abq/iwd)