Polisi berhasil menggagalkan aksi perang sarung yang dilakukan belasan anak-anak di bawah umur di Surabaya. Anak-anak yang terlibat dalam perang sarung itu telah diamankan.
Aksi perang sarung biasanya dilakukan anak-anak saat Ramadan. Perang sarung yang dilakukan anak-anak di Jalan Pacar Kembang, Tambaksari ini di luar kebiasaan. Beruntung polisi yang sigap segera menghalau mereka.
"Benar ada 15 anak, sudah kami pulangkan dengan dijemput orang tua dan RT/RW," kata Kapolsek Tambaksari Kompol Ari Bayuaji kepada detikJatim, Senin (9/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari menegaskan bahwa rata-rata dari anak yang terlibat masih berusia belasan tahun atau masih duduk di bangku SMP. Setelah dipulangkan, polisi juga mendatangi satu-satu rumah anak-anak itu dan menyampaikan imbauan bahwa seharusnya mereka fokus belajar bukan melakukan perang sarung.
"Selanjutnya kami mendatangi rumah mereka masing-masing. Pengawasan orang tua harus lebih melekat jadi kadang ada orang tua yang kerja lupa melakukan pengawasan," ungkap Ari Bayuaji.
Saat mendatangi rumah anak-anak satu per satu yang akan mengikuti perang sarung, pihak kepolisian juga menyarankan kepada orang tua agar pengawasan dilakukan lebih detail dengan mengecek isi handphone mereka.
"Handphone-nya harus dicek, grupnya siapa saja, dia pergi ke mana? Jangan sampai nanti terjerumus pergaulan yang salah," kata Ari Bayuaji.
Sementara itu, untuk pengawasan lebih lanjut, pihak kepolisian juga akan melibatkan pemerintah kecamatan untuk melakukan kontrol sosial terhadap anak-anak tersebut.
(dpe/iwd)