Sederet Fakta Pilu Siswi Magang di Bondowoso Dicabuli Fotografer

Sederet Fakta Pilu Siswi Magang di Bondowoso Dicabuli Fotografer

Hilda Rinanda - detikJatim
Kamis, 29 Feb 2024 10:24 WIB
Fotografer pemerkosa siswi SMK di Bondowoso
Fotografer pemerkosa siswi SMK di Bondowoso (Foto: Chuk Shatu W/ File detikJatim)
Surabaya -

Pilu dialami sejumlah siswi magang di Bondowoso. Mereka menjadi korban pencabulan seorang fotografer. Para siswi ini diancam diberi nilai jelek.

Aksi bejat itu dilakukan pada siswa yang sedang praktik di studionya. Pelaku yakni MM (29), warga Desa Penambanngan, Curahdami, Bondowoso. Pelaku sehari-hari berprofesi sebagai fotografer pernikahan.

Para pelaku terpaksa lapor polisi. Sebab, laporannya ke pihak sekolah tak mendapat respons baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Sederet Fakta Pilu Siswi Magang Dicabuli Fotografer:

1. Awal Mula Kejadian Pencabulan

Kasus asusila tersebut bermula saat beberapa siswa SMK melakukan praktik di studio milik pelaku. Studio pelaku memang kerap digunakan tempat prakerja industri (prakerin) siswa jurusan audiovisual.

Dari situ, pelaku kemudian memaksa salah satu siswi untuk melayani nafsu bejatnya. Pelaku bahkan mengancam tak memberi nilai baik jika enggan melayaninya.

ADVERTISEMENT

Atas ancaman itu, korban yang ketakutan tak diberi nilai baik akhirnya menuruti kemauan pelaku. Namun ternyata, aksi bejat pelaku ternyata terus berlanjut hingga lima kali.

Selain di studio foto, pelaku juga diketahui pernah memaksa korban berhubungan intim di hotel. Bahkan, pelaku yang sudah beristri dan memiliki 2 anak ini sempat memberikan obat anti hamil pada korban.

Korban ternyata berupaya melawan apa yang dialaminya. Korban selanjutnya melaporkan perbuatan pelaku ke polisi.

"Korban melaporkan sendiri ke kami jika mendapat perlakukan itu dari pelaku," jelas Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP Joko Santoso kepada detikJatim, Selasa (27/2/2024).

2. Pelaku Telah Ditangkap

Joko menambahkan setelah menerima laporan pihaknya selanjutnya melakukan penyelidikan. Dari bukti-bukti yang telah dikantongi, pelaku kemudian ditangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Saat ini, lanjut Joko, pihaknya masih terus melakukan pengembangan. Sebab bukan tak mungkin ada korban lainnya karena diketahui ada sejumlah siswa lainnya yang juga praktik di studio pelaku.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka bakal dijerat Pasal 6 huruf (A), (B), dan (C) UU No 12 tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual, junto pasal 64 KUH Pidana.

"Ancaman hukumannya paling lama 12 tahun kurungan penjara," pungkas Joko.

3. Cabuli Lebih dari 1 Orang

Fotografer yang melakukan pencabulan pada siswi SMK magang di studionya terus menjalani pemeriksaan intensif. Dia mengaku juga melakukan pencabulan ke siswi lainnya.

Kepada polisi, pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ini terang-terangan mengaku jika melakukan pencabulan siswi yang melakukan prakerin di studio fotonya.

"Pengakuan sementara, pada siswi magang lainnya dia juga melakukan pencabulan. Meski sebatas meraba-raba bagian vital korbannya," ungkap Joko.

Kendati begitu, lanjut dia, penyidik tidak percaya begitu saja pengakuan tersangka tersebut. Polisi akan terus memintai keterangan saksi lainnya.

4. Dalih Pelaku Cabuli Siswi Magang

Saat ditanya alasan yang dilakukannya, tersangka mengaku selama ini terjadi miskomunikasi dengan istrinya dalam urusan ranjang. Sehingga, dia melampiaskan ke siswi yang prakerin di studio fotonya. Perbuatan itu dilakukan di lantai dua rumahnya yang dijadikan studio foto.

"Biasanya saya melakukan di studio yang ada di lantai dua. Istri saya kan ada di lantai satu," kata pelaku.

5. Ada Korban Baru Melapor

Sementara itu, ada satu lagi korban pemerkosaan fotografer di Bondowoso melapor ke polisi. Korban juga siswi SMK yang melakukan prakerin di studio foto yang dikelola fotografer acara wedding dan kegiatan lainnya.

"Barusan ada lagi yang melaporkan," ungkap Joko saat dikonfirmasi detikJatim di ruangannya, Rabu (28/2/2024).

Dari laporan terbaru tersebut, imbuh Joko, segera ditindaklanjuti dengan memintai keterangan saksi. Termasuk kemungkinan dimintakan visum dokter.

"Kami akan dalami lebih intensif. Karena kemungkinan masih ada beberapa korban lainnya, cuma masih belum atau enggan untuk melapor," jelasnya.

6. Korban Lapor Sekolah Tapi Tak Direspons

Orang tua siswi SMK korban pencabulan fotografer di Bondowoso mengaku sempat melaporkan kasusnya ke pihak sekolah, namun tak mendapat respons. Korban lalu melapor ke polisi hingga kasusnya ditangani.

"Saya akhirnya melapor ke polisi atas apa yang dialami anak saya," kata S, orang tua korban kepada detikJatim, Rabu (28/2/2024).

Korban sendiri mengaku dicabuli tersangka setelah orang tua mendesak untuk bercerita. Ini setelah orang tua mendapat laporan terkait kasus asusila itu.

S menyebut anaknya memang tak sampai diperkosa namun hanya dicabuli saat prakerin (magang) di studio tersangka. Namun tetap saja ia mengaku geram pada tersangka.

"Memang tidak sempat mendapat tindakan lebih jauh," kata pria 45 tahunan itu.

7. Pengakuan Korban

Para korban mengaku selama ini diam karena takut diancam mendapat nilai jelek.

"Saya tak berani ngomong karena dia ngancam akan memberi nilai jelek prakerin (magang)," kata salah satu korban ditemui detikJatim seusai melapor ke Polres Bondowoso, Rabu (22/2/2024).

Menurut korban, tersangka biasanya melakukan aksi bejatnya di studio saat ia dan teman-temannya praktik kerja industri (prakerin). Korban menyebut studio tersebut berada di lantai 2 rumahnya.

"Istri dan keluarganya kan ada di lantai satu. Sementara studio fotonya di lantai dua," kata siswi kelas 12 jurusan audiovisual sebuah SMK di Bondowoso itu.

Masih menurut korban, pada tahun ini, ada 5 siswi yang diketahui melakukan prakerin di studio milik tersangka. "Saya tidak tahu persis apakah teman-teman yang magang di situ juga mendapat perlakuan sama. Informasinya sih, begitu," katanya.

Ancaman tersangka memberi nilai jelek ke para korban ternyata ampuh. Sebab para korban memang khawatir nilai jelek tersebut berpengaruh ke nilai lainnya.

"Ya saya takut. Karena kalau nilai prakerin jelek, kuatir berpengaruh pada bidang lainnya nanti," pungkasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads