Ponpes Al Hanifiyah Kediri Buka Suara Soal Santrinya Tewas Dianiaya Senior

Ponpes Al Hanifiyah Kediri Buka Suara Soal Santrinya Tewas Dianiaya Senior

Andhika Dwi - detikJatim
Senin, 26 Feb 2024 18:41 WIB
Santri di Kediri tewas dianiaya senior
Pihak ponpes yang santrinya tewas dianiaya seniornya di Kediri buka suara (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Pihak Ponpes PPTQ Al Hanifiyah tempat Bintang Balqis Maulana (14), santri asal Banyuwangi tewas dianiaya 4 seniornya buka suara. Pihak ponpes mengaku tak tahu menahu soal penganiayaan yang terjadi.

Fatihunnada atau Gus Fatih, pengasuh santri ponpes yang terletak di Mojo, Kabupaten Kediri mengaku awalnya dirinya mendapat kabar tewasnya korban karena terpeleset di kamar mandi, namun bukan penganiayaan.

"Saya dikabari saat baru bangun tidur, bahwa Bintang meninggal dunia. Kemudian saya tanya saudaranya FT, bahwa korban terpeleset di kamar mandi," kata Gus Fatih, pada Senin (26/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Fatih mengaku mendapat kabar tersebut pada Jumat (23/2) pagi. Saat itu, ia menerima kabar korban telah meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kecamatan Ngadiluwih.

"Begitu mendengar kabar itu, saya langsung memanggil saudaranya FT yang juga mondok di sini. Menurut keterangannya korban terjatuh di kamar mandi, kemudian dibawa ke rumah sakit," jelas Gus Fatih.

ADVERTISEMENT

Kabar ini, lanjut Gus Fatih selanjutnya diteruskan ke paman korban, Suryanto. Sebab Gus Fatih mengaku tak punya kontak orang tua korban.

"Saya menghubungi paman korban karena ayah dari FT ini yang dulu membawa Bintang ke sini mondok. Saya juga tidak tahu orang tua dari korban," imbuh Gus Fatih.

Setelah melalui proses persiapan, jenazah Bintang kemudian diantar pulang ke Banyuwangi. Gus Fatih ikut dalam rombongan pengantar jenazah tersebut.

Berdasarkan keterangan Gus Fatih, Bintang mulai mondok sejak 2 tahun lalu. Selain mondok, korban juga bersekolah di MTS Sunan Kalijogo Kediri. Bintang duduk di kelas 8.

Sebelumnya, seorang santri berinisial BB asal Banyuwangi meninggal diduga usai dianiaya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Korban meninggal pada Jumat (23/2) siang.

Kasus ini terungkap setelah viral video kemarahan keluarga korban kepada pria yang mengantarkan jenazah korban pulang ke Banyuwangi. Video tersebut beredar di media sosial hingga grup WhatsApp.

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut. Pihaknya mengetahui peristiwa ini saat Polres Banyuwangi melakukan koordinasi dengan Polres Kediri Kota.

"Kami masih koordinasi dengan Polres Banyuwangi untuk penyelidikan dugaan kasus (penganiayaan) ini," tandas Bramastyo.




(abq/iwd)


Hide Ads