Ini Motif Senior Aniaya Santri di Kediri hingga Tewas

Ini Motif Senior Aniaya Santri di Kediri hingga Tewas

Andhika Dwi - detikJatim
Senin, 26 Feb 2024 15:10 WIB
Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji
Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Polisi membeberkan motif penganiayaan santri di Kediri Kota bernama Bintang Balqis Maulana (14). Penganiayaan santri asal Banyuwangi itu diduga karena adanya kesalahpahaman.

"Motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. Jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang," Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Senin (26/2/2024).

Sayangnya Bramastyo masih enggan menjelaskan kesalahpahaman seperti apa yang membuat korban dianiaya. Meski telah menetapkan olah TKP hingga penetapan 4 tersangka, lanjut Bramastyo pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan pihak rumah sakit di Banyuwangi. Ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana para tersangka menganiaya korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk cara para tersangka menganiaya korban dan hal yang menyebabkan dia tewas dia akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit di Banyuwangi yang menerima jenazah," tandas Bramastyo.

Polisi sendiri telah menetapkan empat tersangka tak lain merupakan senior atau kakak kelas korban di ponpes yang sama. Keempatnya berinisial MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) Denpasar dan AK (17) Kota Surabaya.

ADVERTISEMENT

Atas perbuatannya, keempatnya kini terancam Pasal 80 Ayat 3 tentang perlindungan anak, Pasal 170 dan Pasal 351 tentang penganiayaan berulang yang menyebabkan luka berat atau mati dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sebelumnya, seorang santri berinisial BB asal Banyuwangi meninggal diduga usai dianiaya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Korban meninggal pada Jumat (23/2) siang.

Kasus ini terungkap setelah viral video kemarahan keluarga korban kepada pria yang mengantarkan jenazah korban pulang ke Banyuwangi. Video tersebut beredar di media sosial hingga grup WhatsApp.

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut. Pihaknya mengetahui peristiwa ini saat Polres Banyuwangi melakukan koordinasi dengan Polres Kediri Kota.

"Kami masih koordinasi dengan Polres Banyuwangi untuk penyelidikan dugaan kasus (penganiayaan) ini," tandas Bramastyo.




(abq/iwd)


Hide Ads