Kelabui Keluarga, Santri Tewas Kediri Dikabarkan Luka Jatuh di Kamar Mandi

Kelabui Keluarga, Santri Tewas Kediri Dikabarkan Luka Jatuh di Kamar Mandi

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 26 Feb 2024 17:47 WIB
santri di kediri tewas dianiaya
Kakak korban menunjukan foto adiknya semasa hidup (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Keluarga Bintang Balqis Maulana (14), santri yang tewas dianiaya seniornya di ponpes menyebut bahwa keluarga sempat dikelabui atas kematian Bintang. Pihak pondok menyebut Bintang tewas akibat terjatuh di kamar mandi.

Kakak korban, Mia Nur Khasanah menceritakan kedatangan jenazah adiknya itu. Kata Mia, Jenazah tiba pada Sabtu (24/2/2024) malam lalu. Kabar yang diterima dari pihak ponpes semula disebutkan Bintang meninggal dunia karena terjatuh di kamar mandi.

"Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Kami pun kaget. Saya langsung bergegas pulang ke kampung dari Bali," kata Mia, Senin (26/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mia menyebut jenazah Bintang tiba pada Sabtu malam. Setelah jenazah dikeluarkan dari mobil, di situlah kecurigaan keluarga mulai muncul. Keluarga menilai kematian putra bungsu dari 3 bersaudara ini tak lazim.

Sebab, darah terus mengucur dari keranda. Berawal dari itulah kemudian keluarga meminta jasad korban dibuka. Permintaan keluarga awalnya sempat dirintangi oleh FTH, sepupunya yang ikut mengantarkan Balqis bersama rombongan ponpes berjumlah 5 orang termasuk FTH.

ADVERTISEMENT

"Kata sepupu saya, jenazahnya sudah suci. Jadi gak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," ungkap Mia.

Desakan keluarga ditambah tetangga yang ikut menyambut kedatangan jenazah Balqis tak mampu ditolak FTH termasuk pihak pesantren. Hingga kemudian terperangah pihak keluarga melihat kondisi jenazah Bintang.

"Astaghfirullah. Luka Lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah. Tak kuasa menahan tangis. Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya," tambah Mia.

Mia menambahkan tak hanya luka tersebut sejumlah luka sundutan rokok terlihat di kaki korban. Jumlahnya lebih dari satu. Termasuk satu luka pada dada yang menurutnya seperti berlubang. Karena dinilai janggal, keluarga kemudian melaporkan insiden ini ke polisi. Kasus ini pun masih didalami oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, seorang santri berinisial BB asal Banyuwangi meninggal diduga usai dianiaya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Korban meninggal pada Jumat (23/2) siang.

Kasus ini terungkap setelah viral video kemarahan keluarga korban kepada pria yang mengantarkan jenazah korban pulang ke Banyuwangi. Video tersebut beredar di media sosial hingga grup WhatsApp.

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut. Pihaknya mengetahui peristiwa ini saat Polres Banyuwangi melakukan koordinasi dengan Polres Kediri Kota.

"Kami masih koordinasi dengan Polres Banyuwangi untuk penyelidikan dugaan kasus (penganiayaan) ini," tandas Bramastyo.




(abq/iwd)


Hide Ads