Balita yang Tewas di Tulungagung Diajak Ibunya Bunuh Diri

Balita yang Tewas di Tulungagung Diajak Ibunya Bunuh Diri

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 23 Feb 2024 16:13 WIB
Balita di Tulungagung tewas diracun ibunya
Yunyiar Maharani yang tega racuni anak sendiri (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung' -

Balita SF (5) di Tulungagung tewas di rumahnya akibat diracun oleh ibunya sendiri, Yunyiar Maharani (32). Ternyata Yunyiar meracuni anaknya untuk mengajak si anak bunuh diri bersamanya.

Namun Yunyiar yang juga minum racun masih hidup. Ia sempat dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan hingga selamat. Namun tidak bagi anaknya yang tewas di atas tempat tidur.

Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan terbongkarnya kasus itu setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, termasuk hasil autopsi terhadap jasad korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil autopsi jenazah korban SF (5) meninggal dunia karena di dalam lambungnya ditemukan zat beracun yang mengakibatkan kematian korban," kata Arsya kepada wartawan, Jumat (23/2/2024).

Hasil autopsi tersebut akhirnya menjadi pembuka tabir kematian korban. Yunyiar juga mengaku telah membunuh anaknya dengan cara diminumi racikan obat-obatan dan racun.

ADVERTISEMENT

"Saudari tersangka YM (Yunyiar Maharani) ini memang punya niat untuk melakukan bunuh diri bersama dengan anaknya," ujarnya.

Saat itu, usai berjualan nasi goreng di Pasar Ngantru, Yunyiar menjemput anaknya dari rumah mertua untuk diajak pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, pelaku mencampur sejumlah obat-obatan serbuk, racun, dan air.

"Selanjutnya diminumkan kepada anaknya tersebut," imbuh Arsya.

Setelah itu giliran tersangka juga mencoba mengakhiri hidup dengan minum racun. Saat suaminya pulang, Yunyiar muntah-muntah dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara itu anaknya tetap di rumah dengan ditemani neneknya.

"Ibunya berhasil diselamatkan, namun anaknya tidak tertolong karena tidak ada yang tahu jika ia diracun. Kematian si balita diketahui setelah neneknya curiga karena suhu badannya semakin dingin," imbuhnya.

Arsya menambahkan dari hasil penyidikan upaya bunuh diri bersama tersebut sengaja dilakukan karena Yunyiar dan suaminya sering bertengkar, sehingga keluarganya kurang harmonis.

"Persoalan-persoalan kecil saja bisa memicu pertengkaran. Puncaknya saat suami pelaku mengancam akan meninggalkannya dengan membawa anaknya," imbuhnya.

Ucapan tersebut akhirnya memicu tersangka untuk berniat mengakhiri hidupnya besama sang anak yang masih balita.

Sebelumnya Kamis (1/2/2024) warga Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru digegerkan kabar kematian SF di rumahnya. Saat itu korban ditunggu oleh neneknya, karena Yunyiar dilarikan ke rumah sakit.

Polisi yang menerima laporan akhirnya membawa korban ke RSUD dr Iskak untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Saat itu polisi akhirnya mengambil langkah autopsi, karena menemui kejanggalan atas kematian korban.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads