Kasus kematian balita SF (5) di rumahnya Tulungagung akhirnya terungkap. Korban meninggal karena diracun oleh ibu kandungnya, Yunyiar Maharani (32).
Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan terbongkarnya kasus itu setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, termasuk mengantongi hasil autopsi jasad korban.
"Dari hasil autopsi jenazah korban SF (5) meninggal dunia karena di dalam lambungnya ditemukan zat beracun yang mengakibatkan kematian korban," kata Teuku Arsya Khadafi, Jumat (23/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil autopsi tersebut akhirnya menjadi pembuka tabir kematian korban. Selain dalam proses pemeriksaan, ibu kandung korban Yunyiar Maharani (32) warga Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru mengaku telah membunuh anaknya dengan cara diminumi racikan obat-obatan dan racun.
"Saudari tersangka YM (Yunyiar Maharani) ini memang punya niat untuk melakukan bunuh diri bersama dengan anaknya," ujarnya.
Saat itu, usai berjualan nasi goreng di Pasar Ngantru, tersangka menjemput anaknya dari rumah mertua untuk diajak pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, pelaku mencampur sejumlah obat-obatan serbuk, racun dan air dan diminumkan kepada anaknya.
Setelah itu, giliran tersangka juga mencoba mengakhiri hidup dengan minum racun. Saat suaminya pulang, Yunyiar muntah-muntah dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara itu anaknya tetap di rumah dengan ditemani neneknya.
"Ibunya berhasil diselamatkan, namun anaknya tidak tertolong karena tidak ada yang tahu jika ia diracun. Kematian SF diketahui setelah neneknya curiga karena suhu badannya semakin dingin," imbuhnya.
Sebelumnya Kamis (1/2/2024) warga Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru digegerkan kabar kematian SF di rumahnya. Saat itu korban ditunggu oleh neneknya, karena Yunyiar dilarikan ke rumah sakit.
Polisi yang menerima laporan akhirnya membawa korban ke RSUD dr Iskak untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Saat itu polisi akhirnya mengambil langkah autopsi, karena menemui kejanggalan atas kematian korban.
(abq/iwd)