SRF, balita di Surabaya meninggal dunia karena diduga menjadi korban penganiayaan. Polisi membeberkan kronologi tewasnya bayi berusia 2 tahun 5 bulan itu.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan korban selama ini diketahui tinggal bersama ayahnya, SA dan terkadang tinggal bersama ibunya, SF. Kedua orang tua korban diketahui telah berpisah. Sedangkan ibunya telah menikah siri dengan RS.
Sebelum meninggal, korban diketahui dititipkan ibunya ke rumah neneknya. Pada Selasa (13/2) sekitar pukul 08.00 WIB, korban selanjutnya dikembalikan neneknya ke ibunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena ibunya akan berangkat bekerja, ibunya kemudian sekitar pukul 10.00 WIB menitipkan ke suami sirinya, RS yang saat itu tengah berada di rumah kos.
Sepulang bekerja sekitar pukul 17.00 WIB, ibu korban kemudian melihat anaknya tengah tertidur dan tak menaruh curiga. Namun, ibunya kemudian curiga karena saat dibangunkan tak kunjung bangun dan terlihat lemas.
Seketika itu juga, SF dan suaminya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Setibanya di IGD, dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia.
"Sekitar pukul 18.00 WIB, SF (ibunya) menyampaikan berita tersebut kepada SZ (anak pertama), lalu menghubungi SA (ayah kandung korban)," tutur Hendro.
Setelah dikabari anaknya meninggal, ayah korban kemudian mendatangi RSI Jemursari, di sana ia melihat jenazah anaknya dan terkejut lantaran ada luka lebam baru pada dahi kanan dan punggung bagian bawah dekat tulang ekor.
Mengetahui ada yang janggal, ayah korban melaporkan ke polisi sekitar pukul 02.30 WIB. Ayah korban juga minta anaknya untuk diautopsi. Saat ini polisi tengah menyelidiki dengan memeriksa saksi-saksi dan menggelar olah TKP.
Sebelumnya, seorang bayi berusia 2 tahun 5 bulan di Surabaya meninggal dunia diduga karena mengalami penganiayaan. Kasus itu kini diselidiki polisi.
(abq/iwd)