Ini Tulisan Emosional Dayang Santi di Diari yang Singkap Tabir Kematiannya

Ini Tulisan Emosional Dayang Santi di Diari yang Singkap Tabir Kematiannya

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 12 Feb 2024 17:00 WIB
Polisi menunjukkan isi diari Dayang Santi yang tewas dicekoki cairan pembersih lantai oleh suaminya
Polisi menunjukkan isi diari Dayang Santi yang tewas dicekoki cairan pembersih lantai oleh suaminya (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang - Tabir kematian Dayang Santi (40) telah tersibak lebar. Ia tewas usai dicekoki cairan pembersih lantai oleh suaminya Ditya Mukhsan Muhammad (40). Polisi memecahkan teka-teki penganiayaan berujung kematian itu setelah menemukan diari Dayang yang berisi tulisan pilunya.

Selama menjadi korban KDRT suaminya, Dayang enggan lapor polisi. Namun, ia mengisahkan cerita pilunya lewat tulisan. Tulisan Dayang ini ternyata berguna untuk bahan penyelidikan polisi untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan.

Polisi menemukan buku yang berisi curahan hati Dayang Santi atas kondisi rumah tangganya. Diari yang berisi tulisan menyayat hati itu kini menjadi salah satu barang bukti yang disita oleh polisi.

"Dalam buku diari itu berisi ungkapan, curahan hati korban selama hidup," terang Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat kepada wartawan, Senin (12/2/2024).

Gandha menjelaskan, membaca isi diari yang dimiliki Dayang Santi, menguat jika curahan hati ditujukan kepada suami korban. Saat ini, Ditya telah menjadi tersangka.

"Ada buku diari korban yang kami amankan sebagai barang bukti. Dugaan penyidik, isi dalam buku diari mengarah kepada suami atau tersangka," jelas Gandha.

Selain diari, polisi juga menemukan petunjuk adanya dugaan KDRT yang telah dilakukan tersangka kepada korban. Kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga itu, sudah terjadi sejak awal pernikahan tahun 2015 sampai dengan 2019.

"Bahwa tersangka pernah melakukan kekerasan fisik atau penganiayaan dalam lingkup rumah tangga, sejak awal menikah tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Meskipun tersangka tidak mengaku telah meracuni korban," tegas Gandha.

Gandha menambahkan, jika membaca diari Dayang Santi menguat bahwa ada keretakan dalam rumah tersangka dengan korban. Hubungan tak akur itu juga sering menjadi pemicu pertengkaran

"Jadi ketika melihat buku diari korban, menguat hubungan antara korban dan tersangka ada permasalahan," imbuh Gandha.

Berikut isi lengkap buku diari Dayang Santi yang menjadi barang bukti penyidik:

Pria jan*** i setelah fir'aun Kamu iya kamu zizik aku sama kamu
Doyan muji-muji wanita dan orang lain Melek dong say.. Aku nyemen kamar mandi bisa, masak sambil gendong mampu. Njogo anakmu 3 iso tanpa ART. Sampe gak mangan 3 dino iso ora sambat....... Ora tau mbok puji Tangguh gak tau kok kei apresiasi, Apapun seng ono mek lek salah ora mbot Sopo ora mbok reken....... Aku iki semacam tai ndek matamu....... JAN*** gak se koen iku....

Seluruh jiwa ragaku dan seluruh dunia dan seisinya sumpah demi Allah aku gak rela gak ridho gak Ikhlas....... Doaku gak manjur kan menurutmu baiklah...... Sekali lagi yo JAN*** nggo raimu seng koyok tai iku.....

Dirumah Cuma main HP gak pernah ngajak ngobrol istri, istri dianggurin, dianggap pembantu tapi gak di gaji, setan ancen koen. Kamu diluar seneng bonceng sana bonceng sini opo kowe iku grab

Ngeterno istri sejam ae wes dihitung, ya allah. Cuma aku ini ingin satu jawaban, lapo koen biyen nikahi aku. Mek mbok gawe loro-loroen iki tok tah.......

La lapo aku iki anake uwong guduk anak e kewan saenake dewe memperlakukan orang Tapi aku yakin koen akan dapat balasan.. YAYAN..... YAYAN....ojok sok ganteng ojok sok sok co*.

Mangkelku kekamu sudah sampe ubun ubun....

Terjemahan isi lengkap diari Dayang Santi:

Pria jan*** setelah Firaun kamu iya kamu jijik aku sama kamu
Doyan memuji wanita dan orang lain. Melek dong say. Aku memasang semen di kamar mandi bisa, masak sambil gendong anak mampu. Menjaga anakmu 3 bisa tanpa ART. Sampai nggak makan 3 hari bisa nggak mengeluh..... Nggak pernah kamu puji tangguh nggak pernah kamu beri apresiasi, yang ada kalau (aku) salah nggak kamu sapa nggak kamu perhatikan..... Aku ini semacam kotoran di matamu...... (Kalimat umpatan) nggak sih kamu ini.

Seluruh jiwa ragaku dan seluruh dunia dan seisinya sumpah demi Allah aku nggak rela nggak ridho nggak ikhlas....... Doaku tidak manjjur kan menurutmu baiklah..... Sekali lagi ya JAN*** buat wajahmu yang seperti kotoran itu........

Di rumah cuma main HP nggak pernah ngajak ngobrol istri, istri dianggurin, dianggap pembantu tapi nggak digaji, memang kamu setan. Kamu di luar senang membonceng sana membonceng sini apa kamu itu grab

Mengantarkan istri satu jam saja sudah dihitung, ya Allah. Cuma aku ini ingin satu jawaban, kenapa kamu dulu menikahi aku. Cuma kamu sakiti terus menerus aja....

La kenapa aku ini anaknya manusia bukan anaknya hewan yang bisa seenaknya dipermainkan. Tapi aku yakin kamu akan mendapat balasan.. YAYAN....YAYAN....jangan sok ganteng jangan sok-sokan co*

Marahku ke kamu sudah sampai ubun-ubun....




(hil/dte)


Hide Ads