Pilih Sosialisasi Stunting, Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Panggilan KPK

Pilih Sosialisasi Stunting, Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Panggilan KPK

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 02 Feb 2024 20:30 WIB
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali saat menyosialisasikan penurunan stunting di Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali saat menyosialisasikan penurunan stunting di Sidoarjo. (Foto: Istimewa)
Sidoarjo -

Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Sidoarjo tidak memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemotongan dana insentif ASN di BPPD Sidoarjo senilai Rp 2,7 miliar. Pria yang akrab disapa Gus Muhdlor itu lebih memilih menghadiri sosialisasi stunting di Sidoarjo.

Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, KPK telah melakukan pemanggilan terhadap Gus Muhdlor untuk menjalani pemeriksaan berkaitan kasus dugaan korupsi di Sidoarjo itu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

"Sebagaimana agenda pemanggilan dan pemeriksaan dari Tim Penyidik hari ini (2/2), saksi Ahmad Muhdlor Ali (Bupati Sidoarjo), yang bersangkutan tidak hadir," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dilansir dari detikNews, Jumat (2/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali mengatakan Mudhlor sudah mengkonfirmasi terkait ketidakhadirannya itu. Karena itu, kata Ali, KPK akan menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Bupati Mudhlor.

"Dan konfirmasi pada Tim Penyidik untuk dijadwal ulang. Informasi penjadwalan ulang dimaksud akan kami informasikan berikutnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima detikJatim dari Kominfo Sidoarjo, hari ini Bupati Muhdlor melakukan sosialisasi percepatan penurunan AKI-AKB, dan Stunting di Gedung Lokhapala, Kecamatan Krian, Sidoarjo.

Di hadapan 400 kader kesehatan berasal dari Kecamatan Krian, Balongbendo, dan Tarik itu Gus Muhdlor mengucapkan terima kasih kepada kader kesehatan yang berupaya menurunkan angka stunting di Sidoarjo dan memberikan apresiasi kepada kader yang telah mengabdi lebih dari 40 tahun.

Para kader kesehatan itu menurutnya berperan penting dalam menyosialisasikan pencegahan stunting kepada masyarakat. Dengan komitmen bersama, Muhdlor yakin jumlah stunting di Sidoarjo bisa semakin menurun.

Dia pun menekankan para kader kesehatan bisa profesional dalam menghadapi permasalahan stunting. Dia mendorong para kader kesehatan menunjukkan kinerja lebih baik dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan mendukung penuh serta memfasilitasi kebutuhan yang menjadi haknya.

"Para kader kesehatan dalam menghadapi kasus stunting ini harus tetap professional dalam pekerjaannya. Jika para kader kesehatan bisa menunjukan efek yang signifikan untuk kasus ini, maka Bupati akan memperjuangkan hak-hak para kader kesehatan semuanya," ujar Gus Muhdlor.

Sebelumnya, KPK menggeledah 3 lokasi terkait kasus korupsi pemotongan dana insentif ASN di BPPD Sidoarjo. Salah satunya rumah dinas Ahmad Muhdlor Ali selaku Bupati Sidoarjo.

Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan penggeledahan dilakukan pada Selasa (30/1). Tiga lokasi yang digeledah ialah Pendopo Delta Wibawa atau rumah dinas Bupati Sidorajo, kantor BPPD, dan rumah kediaman pihak terkait lainnya.

"Dari kegiatan ini, ditemukan serta diamankan bukti-bukti antara lain berupa berbagai dokumen dugaan pemotongan dana insentif, barang elektronik," kata Ali kepada wartawan, Rabu (31/1).

Selain itu, dalam penggeledahan di rumah dinas Bupati Sidoarjo, tim KPK menyita valuta asing (valas) atau mata uang asing. KPK juga menyita tiga unit mobil di lokasi.




(dpe/iwd)


Hide Ads