Warga awalnya mengetahui Dayang Santi terbujur lemas di lantai kamar tidur, Rabu (24/1/2024), sekitar 10.00 WIB. Bagian mulut korban mengeluarkan busa dan bau menyengat.
Peristiwa itu terbongkar setelah anak bungsu korban yang berusia 5 tahun keluar rumah untuk meminta air putih ke tetangga.
"Anaknya yang kecil perempuan awalnya minta air putih, awalnya kita bingung. Kemudian ibunya (Dayang Santi), telepon ke Pak Edi, juga minta air putih," ujar tetangga korban bernama Dewi (57) kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).
Setelah tetangga masuk ke dalam rumah, betapa kagetnya mereka mengetahui Dayang Santi dalam kondisi lemas dengan mulut berbusa.
"Dan itu baru tahu, kalau Mbak Santi kondisinya seperti itu. Dan kemudian dibawa ke rumah sakit," beber Dewi.
Para tetangga sendiri sebelumnya sempat mendengar cekcok di dalam rumah korban, sekitar pukul 09.00 WIB. Tak lama berselang, anak bungsu korban keluar rumah untuk meminta air putih.
"Sempat dengar pertengkaran di dalam rumah, itu sekitar pukul 9 pagi. Dan tak lama kemudian anaknya keluar itu, minta air putih," ungkap Dewi.
Ketika korban dievakuasi, lanjut Dewi, warga tak mengetahui keberadaan Y (40), suami korban. Di dalam rumah, hanya berada tiga orang anak korban.
"Suaminya tidak ada, hanya ada tiga anaknya. Saat Mbak Santi mau dibawa ke rumah sakit," tegas Dewi.
Terpisah, Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade menambahkan, korban meninggal saat menjalani perawatan medis di RS Marsudi Waluyo, Kota Malang, sekitar pukul 20.00 WIB.
Setelah meninggal, jenazah korban sempat kemudian dibawa rumah suami. Namun, warga kemudian melapor ke polisi.
"Meninggal di RS Marsudi Waluyo pukul 8 malam. Benar memang, setelah meninggal jenazah sempat dibawa ke suami. Kemudian warga melapor dan kita lakukan autopsi," pungkas Masyhur.
(hil/dte)