Pembunuhan Siti Maimuna (29) yang ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya di Dusun Lorpolor, Desa Karang Gayam, Omben, Sampang pada Selasa (9/1) dini hari masih menjadi teka teki. Ibu dua anak itu dibunuh di dalam kamar tidurnya saat suaminya sedang berada di Surabaya.
Mudahri salah satu kerabat korban menyebut Pusini (33), suami korban saat istrinya dibunuh sedang berada di Surabaya untuk melihat pertokoan kecil yang hendak dia sewa. Mudahri sendiri menemani Pusini saat di Surabaya. Usai melihat ruko yang hendak disewa, suami korban bersama bapaknya bermalam di rumahnya di Surabaya.
"Kalau nggak salah menjelang subuh itu dia dapat telepon kalau istrinya dibunuh orang tidak dikenal. Saat ditelepon, Pusini terlihat syok dan menangis. Mau segera pulang ke Madura dengan motornya, tapi dicegah dan saya antar pakai mobil karena kondisinya menghawatirkan," ujar Mudahri kepada detikJatim, Rabu (10/1/2024)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mudahri mengaku tidak menyangka jika istri kerabatnya itu dibunuh dengan sadis di dalam rumahnya sendiri. Semula dirinya menduga jika korban yang tinggal bersama kakaknya (Rikman) itu menjadi korban pembunuhan.
"Korban itu sehari-harinya kan hanya sebagai ibu rumah tangga biasa. Dan kata suaminya dia tidak pernah terdengar ada pertikaian ataupun peselisihan dengan keluarga apalagi dengan tetangga," ungkap Mudahri
"Dia (korban) katanya sangat jarang bergaul dengan orang luar, sekalipun dia warga setempat dan tinggal di rumah itu sejak lahir," imbuh Mudahri.
Saat tiba di lokasi kejadian, Mudahri melihat lumuran darah di kasur. Di bawah kasur disebut ada korban yang jatuh tergeletak. Melihat fakta itu iapun berasumsi jika korban dibacok bertubi tubi di tempat tidur hingga akhirnya terjatuh.
"Cucuran darah itu banyak di kasur dan di bawah kasur tempat korban tergeletak. Mungkin korban ditebas saat tidur. Karena jika korban ditebas saat memergoki dan melawan terduga pelaku, ceceran darah menyebar di kamar," kata Mudahri.
Mudahri mengatakan Pusini seperti orang bingung saat tiba di rumahnya. Pusini kemudian langsung menuju Puskesmas Omben karena jenazah istrinya sudah dibawa ke puskesmas.
"Pusini sempat tak sadarkan diri melihat istrinya tewas dengan kondisi luka. Bahkan Pusini harus dibopong masuk ke mobil saat keluar dari puskesmas," kata Mudahri.
Mudahri mengatakan pihak keluarga berharap kasus pembunuhan terhadap Siti Mainuma bisa segera diungkap oleh polisi. Keluarga korban juga sudah memberikan keterangan seutuhnya kepada penyidik usai kejadian.
"Untuk itu kami tetap pasrah kepada aparat kepolisian untuk bekerja maksimal mengusut kasus pembunuhan ini hingga pelakunya terungkap. Kemarin suami korban, kakak korban, dan istrinya sudah diperiksa oleh penyidik. Dan HP mereka masih ditinggal di sana," lanjut Mudahri.
Sementara itu Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto mengatakan belum mengetahui motif di balik pembunuhan ini. Polisi hingga kini sedang mendalami dan memburu pelaku dengan ciri-ciri yang di sebutkan saksi.
"Untuk tersangka masih dalam proses penyelidikan doakan dalam waktu dekat ini tersangka bisa terungkap dan ditangkap sehingga bisa kita ketahui motifnya apa," kata Sujianto.
Sujianto mengatakan korban mengalami sejumlah luka akibat sabetan senjata tajam. Luka yang dialami korban di antaranya luka robek pada lengan kanan dan kiri, luka robek di pergelangan tangan kiri. Terdapat luka robek juga di bagian paha belakang kanan dan kiri. Korban juga mengalami luka robek di kanan lutut bagian kanan dan betis.
"Korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya hingga banyak mengeluarkan darah dan menyebabkan korban meninggal," pungkas Jianto.
(abq/iwd)