Polres Sumenep memastikan ledakan di Sumenep tidak berkaitan dengan isu politik. Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko mengatakan dugaan sementara ledakan itu berasal dari bubuk potasium atau bahan bom ikan dari rumah kosong.
Ledakan itu menyebabkan sebuah gardu di belakang musala di tengah sawah milik Atmawi (54) hancur. Selain itu akibat ledakan dahsyat pada Selasa (2/1) malam pukul 20.30 WIB itu kaca jendela musala hancur dan sebagian atapnya porak poranda.
Menurut kesaksian Atmawi yang disampaikan ke sejumlah warga saat kejadian, sebelum ledakan yang suaranya terdengar hingga 2 kilometer itu dirinya melihat seseorang tak dikenal mondar mandir dengan gerak-gerik mencurigakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ada salah satu warga bernama Sutrisno yang mendengar cerita dari Atmawi, pria yang mondar-mandir itu melempar sesuatu hingga terjadi ledakan keras yang dampaknya sangat merusak.
Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko memastikan bahwa ledakan itu tidak ada kaitannya dengan informasi tentang orang yang tidak dikenal, yang disebut mondar mandir di sekitar TKP.
"Informasi orang tidak dikenal mondar mandir ini tidak ada kaitannya dengan ini. Karena yang bersangkutan, saudara A (Atmawi) ini mengamati orang itu di samping rumah kosong, yang ternyata rumah itu meledak. Sedangkan orang yang dicurigai bukan dari rumah itu," kata Edo, Rabu (03/01/2023).
Saat ditanya apakah kejadian itu merupakan sebuah teror jelang pelaksanaan ajang politik Pemilu atau memang bahan peledak yang tersimpan dalam rumah? Kapolres mengaku belum bisa memastikan karena tim Polres Sumenep masih menyelidiki.
"Ini belum kami ketahui karena di rumah itu masih kosong, dan dugaan sementara analisis sementara dari tim olah TKP, kemungkinan ini bubuk potasium atau yang biasa digunakan untuk bom ikan," ujar Edo.
(dpe/iwd)