7 Fakta Fahrudin Mabuk Lalu Kalap Hajar Ahmad hingga Tewas di Parit Gresik

7 Fakta Fahrudin Mabuk Lalu Kalap Hajar Ahmad hingga Tewas di Parit Gresik

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 26 Des 2023 11:14 WIB
Pembunuhan Remaja Bungah Gresik
Proses ekshumasi jenazah Ahmad sebelum diautopsi (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)

4. Hasil Autopsi

Hingga akhirnya hasil autopsi jenazah Ahmad dari RSUD Ibnu Sina Gresik keluar di hari yang sama saat keluarga menggelar tahlil. Dokter forensik menyatakan ke polisi bahwa ada luka memar di kepala sebelah kiri. Selain itu, ditemukan air bercampur lumpur di saluran pernapasan dan pencernaan Ahmad. Ini diduga karena kepala Ahmad dibenamkan ke air parit saat perkelahian terjadi.

"Ada lumpur di area saluran pernapasan dan di pencernaan. Terutama di bagian paru-paru hingga lambung," terang Kanit Resmob Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu membeberkan hasil autopsi itu kepada detikJatim, Minggu (24/12) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mengantongi hasil autopsi, Resmob Polres Gresik langsung bergerak cepat untuk mengamankan Fahrudin. Polisi lantas menggali keterangan Fahrudin untuk mencari kronologi pasti hingga motif perkelahian tersebut.

5. Motif Perkelahian

Perkelahian di parit itu berawal dari miras jahanam yang menyebabkan Fahrudin hilang kendali. Duo sahabat itu sempat pesta miras.

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdan mengungkapkan, Ahmad dan Fahrudin sejatinya adalah sahabat dekat. Mereka seling jalan bersama karena memang tinggal berdekatan.

"Keduanya merupakan teman yang cukup dekat dan kerap nongkrong bersama. Sebelum ditemukan tewas, mereka menggelar pesta minuman keras," ungkap Aldhino, Senin (25/12/2023).

Aldhino menambahkan, di tengah pesta miras itu Fahrudin dan Ahmad cekcok. Mereka saling ejek hingga akhirnya terjadilah perkelahian maut di parit tersebut. Kala itu Fahrudin yang setengah sadar benar-benar kalap menghajar sahabatnya sendiri.

"Lokasi pesta miras tak jauh dari lokasi kejadian tempat ditemukannya korban tergeletak usai keluar dari parit. Saat berkelahi keduanya juga dalam kondisi mabuk," tambah Aldhino.

6. Korban Sempat Dibawa ke Puskesmas

Akibat perkelahian itu Ahmad tumbang tak sadarkan diri. Sebenarnya saat itu, kata Aldhino, keluarga berusaha memberikan pertolongan maksimal kepada Ahmad. Mereka cepat-cepat membawa Ahmad ke puskesmas terdekat. Namun, kondisi Ahmad saat itu memang tengah meregang nyawa.

"Sempat dilarikan ke puskesmas, tapi karena kritis korban dirujuk ke RSUD Ibnu Sina. Namun, nyawa korban tidak terselamatkan akibat tersedak lumpur di lokasi kejadian hingga mengganggu pernapasan," beber Aldhino.

7. Pemicu Cekcok

Hingga sekarang belum diketahui pasti kata-kata apa yang memicu keduanya cekcok saat pesta miras. Polisi masih mendalami keterangan Fahrudin lebih lanjut.

Yang jelas, berdasarkan bukti-bukti yang dikantongi-mulai rekaman video, keterangan para saksi, hingga hasil autopsi- polisi tak ragu untuk menetapkan Fahrudin sebagai tersangka.

"Dia (Fahrudin) terbukti melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal," tegas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 tersebut.

Sementara paman Ahmad, Munif mengatakan, dari informasi yang dia dapatkan, keponakannya itu sempat mengomentari status Facebook Fahrudin terkait miras. Setelah dikomentari, Fahrudin lalu meminta Ahmad untuk datang ke lokasi pesta miras.

"Keponakan saya ini katanya mengomentari status pelaku. Katanya 'pesta miras kok nggak diajak'. Kemudian pelaku meminta Ahmad ini datang," kata Munif.

Setelah datang, lanjut Munif, minuman di lokasi yang didatangi Ahmad habis. Ia menduga inilah yang menjadi pemicu cekcok hingga akhirnya terjadilah perkelahian.

"Memang keduanya ini teman satu desa. Cuman beda RT. Entah itu karena pengaruh miras, jadi pelaku tega menghabisi nyawa keponakan saya," tukas Munif.


(hil/dte)


Hide Ads