Dua kasus penemuan mayat dengan kondisi termutilasi yang ditemukan di Sidoarjo dan Jombang sempat menghebohkan pada tahun 2023. Namun hingga kini kasus tersebut belum terpecahkan. Bahkan identitas mayat saja belum terungkap.
Penemuan mayat termutilasi pertama terjadi pada Sabtu, 10 Juni 2023. potongan tubuh laki-laki tanpa kaki dan tangan ditemukan terbungkus plastik hijau yang dibuang di selokan ditemukan penjaga warung di Trosobo, Sidoarjo.
Penemuan itu segera dilaporkan. Polisi segera meluncur ke lokasi dan melakukan olah TKP. Sejumlah saksi juga diperiksa. Sedangkan mayat dievakuasi ke RS Bhayangkara, Porong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi tangan dan kakinya hilang. Bagian bawah tubuhnya juga hilang sampai perut dengan posisi usus juga terlihat. Saat ini kami masih melakukan pendalaman dengan temuan ini," jelas Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo saat itu.
Polisi sempat melakukan penyisiran di lokasi pertama kali ditemukan untuk mencari potongan kaki dan tangan. Namun hasilnya nihil. Polisi juga menerima laporan orang hilang, namun belum juga menemui titik terang.
Sedangkan dari hasil diautopsi, ditemukan ada luka bekas kekerasan pada leher dan kepala mayat pria yang dimutilasi. Kepala Rumah Sakit Pusdik Sabhara Porong AKBP Eko Junianto mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan jenazah mayat pria tersebut.
Menurut pemeriksaan gigi dan struktural, mayat tersebut berusia 25 sampai 40 tahun. Kemudian, perawakannya tidak kurus dan tidak gemuk. "Sementara dugaan kematian karena kekerasan di bagian leher. Pelaku melakukan mutilasi setelah kematian korban," kata Eko.
Eko menjelaskan, ciri-ciri lain dari mayat termutilasi tersebut di antaranya, wajah oval dan hidung mancung. Kemudian, lengan dipotong pas di bagian persendian, sementara bagian kakinya terpotong tepat di sendi pinggul.
Dua hari setelahnya, sebuah potongan kaki ditemukan di Kenjeran Surabaya. Potongan tersebut ditemukan di dalam area wisata Kenjeran Park (Kenpark).
Potongan kaki ini ditemukan dengan terbungkus plastik hijau. Sebuah koper warna silver juga tampak ada di samping plastik hijau tersebut yang memuat potongan kaki tersebut.
Potongan tubuh ini diduga merupakan bagian dari mayat termutilasi tanpa kaki dan tangan yang ditemukan di Trosobo, Sidoarjo. Sama, mayat termutilasi ini juga ditemukan dengan dibungkus plastik hijau. Namun penemuan kaki tersebut juga tak banyak membantu. Kasus mutilasi di Sidoarjo hingga kini belum terungkap. Karena kendala identitas korban.
Selanjutnya, mayat perempuan termutilasi ditemukan di Jombang.
Tak lama setelah kasus mutilasi di Sidoarjo, penemuan potongan mayat juga menggemparkan Jombang. Kali ini sebuah potongan tubuh perempuan yang sudah membusuk terbungkus 2 karung plastik warna putih di saluran irigasi Dusun/Desa Japanan, Mojowarno, Jombang.
Mayat pertama kali ditemukan warganya, Sunawan (45) pada Jumat, 4 Agustus 2023 sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, Sunawan mencari ikan di saluran irigasi menggunakan setrum dan tak sengaja menemukan satu karung berisi 2 potongan tangan. Sedangkan karung kedua berisi kaki sampai badan saja.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan tim dokter forensik RS Bhayangkara Kediri menemukan sejumlah luka akibat senjata tajam pada tubuh korban. Baik luka sebelum maupun setelah korban tewas.
Fakta tersebut diperoleh dari hasil autopsi yang dilakukan di RSUD Jombang, Sabtu (5/8). Menurut Aldo, wanita muda itu tewas karena 2 luka bacok di dada kanan dan kiri. "Juga ada keadaan korban kekurangan oksigen," terang Aldo saat itu.
Tak hanya itu, polisi menyebut pelaku juga menguras isi perut korban setelah menghabisi wanita muda tersebut. "Keterangan dokter forensik tidak menemukan isi perut korban. Jadi, ada indikasi pelaku mengeluarkan isi perut setelah korban meninggal," jelas Aldo.
Pelaku memutilasi mayat wanita muda ini menjadi beberapa bagian. Kepala korban sampai saat ini belum ditemukan. Pencarian yang dilakukan polisi di saluran irigasi Dusun/Dssa Japanan, Mojowarno, Jombang juga belum membuahkan hasil.
Aldo menambahkan hingga hari ini pihaknya belum menerima laporan orang hilang maupun warga mencari keluarga yang hilang. Padahal, ciri-ciri mayat wanita korban mutilasi sudah disebar luaskan kepada masyarakat.
Sedangkan ketika jumpa pers, Aldo menyebut sampel DNA dari tulang korban mutilasi telah diterima Labfor Polda Jatim. Contoh DNA itu tinggal dicocokkan dengan keluarga dari orang yang dilaporkan hilang.
"Kami sudah koordinasi dengan Labfor Polda Jatim memberikan sampel (DNA) tulang. Siapa tahu ada orang hilang, keluarga bisa uji DNA di Labfor Polda Jatim," tandas Aldo.